Isak Tangis Ribuan Pelayat Iringi Kepergian Mendiang Gus Hilman

Puluhan pelayat turut mengantar jenazah Gus Hilman Wajdi.
Sumber :
  • VIVAnews/ Lucky Aditya.

VIVA - Isak tangis keluarga, santri dan ribuan pelayat pecah saat jenazah Gus Hilman Wajdi dibawa masuk dari rumah duka menuju Masjid Pondok Pesantren Al-Hikam, Kota Malang. Jenazah disalatkan terakhir kalinya, setelah sebelumnya disalatkan secara bergelombang oleh para jemaah.

Setelah salat, perwakilan keluarga memberikan doa terakhir kepada mendiang Gus Hilman. Ketua Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama Jawa Timur, Kiai Haji Marzuki Mustamar, juga turut memberikan doa kepada Gus Hilman.

Saat doa dibacakan, para santri dan pentakziah terus meneteskan air mata. Mereka tak kuasa atas kepergian pengasuh Ponpes Al-Hikam itu. Usai disalati dan dibacakan doa, jenazah langsung digotong menuju area pemakaman keluarga di Ponpes Al-Hikam.

Saat digotong, ribuan pentakziah ini berebut memegang keranda maupun berusaha membopong secara bergantian. Diiringi bacaan tahlil, jenazah digotong menuju peristirahatan terakhirnya. Jenazah dimasukkan ke liang lahat sekira pukul 15.00 WIB.

"Gus Hilman orang baik, tidak pernah bikin orang sakit hati. Gus Hilman baik, Gus Hilman pasti diterima Allah. Gus Hilman dapat syafaat Alquran, Gus Hilman ahli surga," kata Marzuki Mustamar, Rabu, 18 Desember 2019.

Gus Hilman adalah putra ketiga dari mendiang mantan Ketua Umum PBNU Kiai Haji Hasyim Muzadi. Gus Hilman beserta keluarga baru saja melakukan peringatan 1.000 hari wafatnya Hasyim Muzadi pada pekan lalu di Ponpes Al-Hikam, Malang. Kini dia menyusul kepergian sang ayah.

Gus Hilman meninggal dunia usai mengalami tabrakan hebat bersama sopirnya di kilometer 63 Tol Malang-Pandaan Rabu dini hari tadi. Kendaraan yang dia tumpangi menabrak truk dari arah belakang. Gus Hilman sempat mendapat perawatan medis di Rumah Sakit Medika Lawang, namun nyawanya tidak tertolong.