Ini Tugas Sembilan Wantimpres Pilihan Jokowi
- VIVAnews/Agus Rahmat
VIVA - Sederet tokoh yang ditunjuk Presiden Joko Widodo duduk sebagai Dewan Pertimbangan Presiden alias wantimpres disebut telah berbagi tugas sesuai latar belakang mereka. Diketuai Wiranto, delapan anggota lainnya diketahui mewakili partai politik, pengusaha, dan agamawan.
Dari informasi yang dihimpun VIVAnews, Wiranto, mantan menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, diharapkan berdasarkan pengalaman dan keahliannya dapat memperkuat dan keputusan yang diambil Jokowi selaku Kepala Negara sekaligus Kepala Pemerintahan.
Sementara itu, Sidarto Danusubroto, yang sebelumnya juga mengisi pos yang sama di Wantimpres, bakal diproyeksikan menciptakan keberlanjutan program lembaga pemerintah non struktural tersebut bersama figur-figur baru.
Sudarto merupakan politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, yang juga dikenal sebagai ajudan kepercayaan Presiden RI pertama, Soekarno.
Di tataran tokoh senior, ada pula Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya yang akrab disapa Habib Luthfi. Habib Luthfi dalam riwayatnya merupakan habib yang pernah dinobatkan oleh Pusat Studi Strategi Islam (The Royal Islamic Strategic Studies Centre) di Amman, Jordania sebagai salah satu tokoh muslim berpengaruh di dunia.
Ada pula nama Arifin Panigoro. Arifin dikenal pengusaha minyak, pendiri perusahaan Medco. Dari sumber yang sama, kehadiran Arifin, bakal memberi pertimbangan terkait visi-misi Jokowi mewujudkan kedaulatan energi.
Di tataran pengusaha ada pula nama Dato Sri Tahir dan Putri Kuswisnu Wardani yang tak lain, anak dari anak pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo. Sementara itu, Tahir, selama ini dikenal sebagai konglomerat pendiri Mayapada Group, dan juga filantopris di bidang kemanusiaan.
Tahir diharapkan membantu Jokowi memajukan kesehatan dan pendidikan di Indonesia dan Putri akan mendampingi Presiden dalam penguatan produk-produk lokal bersaing di pasar bebas.
Sementara itu, dari kalangan politikus, ada tiga nama senior yang ditunjuk Jokowi. Mereka adalah Agung Laksono, Soekarwo, dan Muhammad Mardiono. Lengkapnya pengalaman Agung, mulai dari ketua DPR, menko Kesra dan pernah menjadi ketua umum Partai Golkar, diminta untuk memberi pandangannya kepada Presiden terkait hal-hal pengelolaan dinamika politik nasional.
Untuk Mardiono, selain sebagai politikus Partai Persatuan Pembangunan, juga dikenal seorang pengusaha. Mardiono diharapkan keahliannya membangun jaringan bisnis nasional dan memberikan strategi pengorganisasian program-program Presiden.
Yang terakhir, Soekarwo, selain pernah menjabat ketua Partai Demokrat Jawa Timur, yang bersangkutan pernah memimpin pemerintahan Provinsi Jawa Timur selama dua periode. Jokowi berharap pengalaman Soekarwo memimpin Jawa Timur membantu merumuskan kebijakan pada program reformasi birokrasi dan penguatan ekonomi sektor riil.