Indonesia Masuk Negara dengan Pembangunan Manusia Kategori Tinggi

Laporan UNDP: Indonesia Masuk Negara dengan Pembangunan Manusia Kategori Tinggi
Sumber :
  • UNDP

VIVA – Indonesia masuk jajaran negara-negara di dunia dengan pembangunan manusia kategori tinggi. Kawasan Asia-Pasifik tercatat mengalami peningkatan paling tajam secara global untuk pembangunan manusia.  

Masuknya Indonesia itu merupakan salah satu temuan utama Laporan Pembangunan Manusia 2019, yang dirilis oleh Program Pembangunan Perserikatan Bangsa Bangsa (UNDP) yang berjudul "Melampaui Pendapatan, Melampaui Rata-rata, Melampaui Hari Ini: Ketimpangan Pembangunan Manusia di Abad ke-21”.

Dikutip dari rilis UNDP, Rabu 11 Desember 2019, Asia Pasifik terdepan di dunia dalam akses ke internet broadband dan mengejar negara-negara maju dalam hal harapan hidup, pendidikan, dan akses ke perawatan kesehatan. 

Namun, kawasan ini  dihambat oleh kemiskinan multidimensi yang luas dan rentan terhadap serangkaian ketimpangan baru yang muncul terkait pendidikan tinggi dan ketahanan iklim.

Laporan Pembangunan Manusia/Human Development Report (HDR), yang memelopori cara yang lebih menyeluruh untuk mengukur kemajuan negara lebih dari sekadar pertumbuhan ekonomi menyebutkan, meskipun kesenjangan dalam standar-standar dasar semakin berkurang, dengan pengurangan kemiskinan, kelaparan dan penyakit pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, kebutuhan-kebutuhan untuk mencapai kesejahteraan telah berevolusi. 

Berbagai ketimpangan berikutnya semakin terbuka, khususnya terkait teknologi, pendidikan dan krisis iklim. “Ini adalah wajah baru ketimpangan,” kata Administrator UNDP, Achim Steiner. 

Steiner menambahkan, seperti dijelaskan dalam laporan pembangunan manusia itu, ketimpangan bukanlah tanpa solusi. 

Laporan ini menganalisis ketimpangan dalam tiga langkah: melampaui penghasilan, melampaui rata-rata, dan melampaui hari ini, mengusulkan sejumlah opsi kebijakan untuk mengatasinya.

UNDP menyebut nilai IPM Indonesia untuk 2018 adalah 0,707, yang menempatkannya dalam kategori pembangunan manusia yang tinggi, serta memposisikannya di peringkat 111 dari 189 negara dan wilayah.

Di antara 1990 dan 2018, nilai IPM Indonesia meningkat dari 0,525 menjadi 0,707 atau naik 34,6 persen. Selama periode yang sama, harapan hidup saat lahir meningkat 9,2 tahun menjadi 71,5 tahun, rata-rata lama sekolah meningkat 4,7 tahun menjadi 8 tahun dan harapan lama sekolah meningkat 2,8 tahun menjadi 12,9 tahun. 

PNB per kapita Indonesia meningkat sekitar 155,9 persen antara tahun 1990 dan 2018. “Masuk kelompok negara dengan status pembangunan tinggi adalah tonggak bersejarah bagi Indonesia," kata Kepala Perwakilan UNDP Indonesia Christophe Bahuet.

Prestasi ini, menurut Bahuet, adalah hasil dari komitmen nasional yang kuat untuk pembangunan manusia, yang tidak hanya mencakup pertumbuhan ekonomi tetapi juga kesejahteraan masyarakat, khususnya kesehatan dan pendidikan yang diukur oleh IPM. 

“Laporan ini juga membawa pesan yang perlu diperhatikan bagi Indonesia untuk kemajuan lebih lanjut dalam pembangunan manusia, termasuk kebutuhan untuk mengurangi kesenjangan yang ada dan untuk mengantisipasi ketimpangan baru di masa depan," tuturnya. 

UNDP akan terus menjadi mitra Indonesia untuk kemajuan lebih lanjut dalam pembangunan manusia.

Laporan itu juga menyebut 17,4 persen dari nilai IPM Indonesia hilang karena ketimpangan, atau lebih besar dibandingkan dengan sebagian besar negara tetangga di Asia Timur dan Pasifik (penurunan rata-rata untuk wilayah ini adalah 16,6 persen).

Kondisi ini menegaskan bahwa ketimpangan tetap menjadi tantangan bagi Indonesia meskipun mengalami kemajuan ekonomi dan pemerintah Indonesia telah berusaha untuk memastikan agar manfaat pembangunan ekonomi tersebar luas dan mencapai yang terpinggir terlebih dahulu.