Ayah Mahasiswa Tewas di Kendari Minta Kapolri Transparan dan Berani

La Sali (tengah), ayah mahasiswa yang tewas di Kendari temui Komisi III DPR.
Sumber :
  • VIVAnews/Lilis Khalis

VIVA –  La Sali, ayah Randi yang merupakan mahasiswa tewas di Kendari meminta agar penembak anaknya dipecat. Para pelaku diminta untuk dihukum berat.

"Harapan saya sebagai orang tua Randi agar penembakan anak saya supaya dipecat dan dan dihukum berat, barangkali itu harapan saya," kata Sali saat mengadu pada komisi III DPR di kompleks parlemen, Jakarta, Selasa 10 Desember 2019.

Dia menceritakan anaknya merupakan tulang punggung keluarga. Ia meminta pada Kapolri Idham Aziz agar kasus ini jangan ditutup-tutupi.

"Harus transparansi dan sesuai dengan hasil keputusan pengadilan," kata Sali.

Sementara, Wakil Ketua Komisi III DPR Fraksi Gerindra, Desmon Mahesa ikut prihatin dan berduka atas kejadian ini. Ia memastikan akan menyampaikan hal ini pada Kapolri Idham agar masalah ini dapat diatasi dengan baik.

"Kalau misalkan menghukum seberat-beratnya ini wilayah peradilan yang nanti akan yang tentunya ada hukum, dipecat ini ada hukum di Republik ini dan ada hukum masalah kedisiplinan," kata Desmond.

Sebelumnya, enam anggota Polda Sulawesi Tenggara dinyatakan bersalah dan sudah menjalani sidang etik dan disiplin, terkait aksi unjuk rasa yang berujung tewasnya dua mahasiswa Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara. Dua mahasiswa yang tewas itu adalah Randi (21) dan Yusuf Kardawi (19).