Wapres Menyayangkan Siswa yang Tak Hormat Bendera Langsung Dikeluarkan
- VIVAnews/Lucky Aditya
VIVA – Dua siswa Sekolah Menengah Pertama di Batam dikeluarkan dari sekolahnya lantaran menolak hormat bendera pada saat upacara. Wakil Presiden Ma'ruf Amin tidak setuju kedua anak itu tiba-tiba langsung dikeluarkan begitu saja.
"Sebaiknya karena anak ini masih SMP, sebaiknya itu tindakannya tidak seperti itu. Dibimbing, dibina, di situ dululah. sehingga tidak ujug-ujug," kata Ma'ruf di Jakarta Pusat, Kamis 28 November 2019.
Ma'ruf mengingatkan fungsi pendidik adalah untuk mendidik. Sehingga sebaiknya pendidik bisa mendidik anak-anaknya agar bisa berperilaku yang lebih baik ke depannya.
"Pendidik itu kan mendidik ya, bukan menghukum. Oleh karena itu saya menganjurkan kalau ada anak yang seperti itu dibina, dididik, diarahkan, itu lebih bagus," ujar Ma'ruf.
Mengenai alasan-alasan tidak ingin hormat bendera, Wapres meminta diluruskan saja pandangan atau pemahamannya. Apalagi, jika ada paham menghormat bendera itu haram.
"Ya itu kan paham yang tentu yang diajarkan yang sampai pada anak itu. Bahwa hormat bendera itu hukumnya haram. Itu mungkin. Jadi pandangan-pandangan yang bisa memengaruhi anak-anak," kata Ma'ruf.
Sebelumnya, Menteri Agama Fachrul Razi juga menyarankan agar sekolah melakukan pembinaan terhadap dua pelajar yang menolak hormat kepada bendera merah putih saat upacara. Sarannya, siswa tidak dikeluarkan, tapi dilakukan pembinaan secara khusus terhadap dua pelajar itu.
"Tapi, kalau memang ada orang begitu harus ada pembinaan khusus, enggak boleh. Kalau itu benih-benih yang sangat berbahaya ke depannya. Tapi, saya tidak mengatakan mesti dikeluarkan, tapi mesti dibina secara khusus," kata dia.