Bimbingan Pranikah, Menteri Muhadjir: Penguatan Ekonomi dan Pancasila

Menko PMK Muhajir Effendi (berpeci).
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA – Pemerintah berupaya terus memperbaiki sistem pembangunan sumber daya manusia. Diyakini, pangkal dari persoalan pembangunan Sumber Daya Manusia Indonesia dimulai dari keluarga dan pembentukan keluarga dimulai sejak pernikahan.

Untuk itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy akan memperbaiki kualitas bimbingan pranikah secara komprehensif.

"Dalam bimbingan pranikah ini bukan hanya pembekalan dalam bidang kesehatan reproduksi, agama, ketahanan ekonomi keluarga tetapi juga penguatan ideologi Pancasila dalam keluarga," kata Muhadjir Effendy dalam keteranganya di Jakarta, Selasa, 26 November 2019.

Bimbingan pranikah, kata dia, akan bersifat selektif dengan melibatkan banyak kementerian/lembaga. Dan tugas dari instansi dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional atau BKKBN sangat sesuai karena memiliki nomenklatur sebagai badan yang menyiapkan perencanaan keluarga.

Seharusnya, menurut dia, target tujuan dari pelaksanaan bimbingan pranikah adalah untuk memutus lingkaran setan kemiskinan. Berdasarkan data per-Maret 2019, persentase jumlah keluarga miskin dan sangat miskin di Indonesia masih tinggi yaitu 9,4 persen dari 57.116.000 rumah tangga. Bahkan bila ditambah dengan keluarga hampir miskin, jumlahnya naik menjadi 16,85 persen.

"Jadi menurut saya, pemerintah melalui BKKBN memastikan bahwa keluarga baru harus terlepas dari kemiskinan melalui perencanaan keluarga yang komprehensif dan matang," ujarnya.

Ia menjelaskan, kalau persoalan bimbingan pranikah sudah bisa diatasi persoalan-persoalan lain yang menghambat pembangunan manusia Indonesia yang unggul akan teratasi juga.

Muhadjir percaya kalau calon pengantinnya paham akan persoalan kesehatan reproduksi, kesehatan keluarga termasuk di dalamnya persoalan gizi maka dengan sendirinya masalah stunting dapat diatasi.

"Jadi memang bimbingan pranikah ini bukan hanya sekedar pembekalan tetapi juga dalam rangka untuk menyelesaikan masalah. Dengan bimbingan pranikah ini kita berupaya memperkecil jumlah calon pengantin yang menikah dengan modal nekad," katanya. [mus]