Dampak Virus Hog Cholera, 10.298 Ekor Babi Mati di Sumut

Sedikitnya 5.800 ekor babi mati diduga akibat wabah virus Hog Kolera
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi

VIVA – Sebanyak 16 kabupaten/kota di Sumatera Utara memiliki peternakan babi, sudah terjangkit virus Hog Cholera atau kolera babi. Yang sebelumnya, hanya 11 daerah dan tercatat sampai hari ini, babi mati mencapai 10.298 ekor.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Sumut, Mulkan Harahap kepada wartawan di Medan, Jumat 22 November 2019. Ia menilai, angka kematian ternak babi di Sumut bakalan bertambah terus.

Mulkan menjelaskan, angka kematian babi tertinggi di lima kabupaten/kota di Sumut, yakni Kabupaten Langkat, Kota Tebing Tinggi, Kota Pematang Siantar, Kabupaten Simalungun, dan Kabupaten Pakpak Bharat. 

"Yang paling tinggi masih di Deli Serdang, 3.276 ekor, dan paling sedikit di Siantar, 3 ekor," kata Mulkan.

Mulkan mengungkapkan, kondisi kematian babi itu didominasi terserang virus Hog Cholera. Hal tersebut, sudah disampaikan tertulis kepada Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi.

Selanjutnya, gubernur Sumut mengirim surat kepada Kementerian Pertanian dan Kementerian Kesehatan untuk meminta bantuan guna mengantisipasi kematian babi kembali dengan melakukan pencegahan dan pemberian vaksin.

"Sudah sampai ke menteri (Pertanian). Kita tunggu dari menteri. Menurut aturan yang berhak menyampaikan itu menteri," tutur Mulkan.

Mulkan menambahkan, terkait virus Hog Cholera, saat ini dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan saat ini bertemu dengan gubernur Sumut. Selain itu, pada hari ini, ada kunjungan kerja khusus Komisi IV DPR RI, juga ke Kantor Gubernur Sumut.