CEO Diangkat Jadi Staf Khusus Presiden, Amartha Berbangga Hati
- VIVAnews/Agus Rahmat
VIVA – CEO PT Amartha Mikro Fintek, Andi Taufan, dipercaya sebagai staf khusus Presiden Joko Widodo. Ia masuk tujuh milenial yang diperkenalkan sebagai staf khusus Presiden di beranda belakang Istana Merdeka, Jakarta pada Kamis sore tadi 21 November 2019.
Jokowi mengakui, pertemuannya dengan Andi Taufan sudah berlangsung lama. Ia tertarik dengan konsep perusahaan yang dikembangkan sehingga Kepala Negara menganggap Andi Taufan bisa ikut membantunya dalam menjalankan roda pemerintahan.
Pihak Amartha sendiri menyambut baik dengan diangkatnya CEO mereka menjadi staf khusus Presiden Jokowi.
"Amartha berbangga dan mendukung sepenuhnya atas dilantiknya Taufan, pendiri dan CEO Amartha sebagai staf khusus Presiden. Berdasar pada pengetahuan, pengalaman dan kepemimpinan Taufan selama hampir 10 tahun di Amartha dan memajukan sektor UMKM tentu dapat memberikan kontribusi, terobosan dan inovasi guna mendukung kemajuan ekonomi digital di Indonesia," ujar Chief Risk and Sustainability Officer Amartha, Aria WIdyanto, dalam keterangan persnya.
Dia menjelaskan, sebelumnya Taufan bekerja sebagai konsultan bisnis untuk IBM Global Business Services selama hampir dua tahun.
Saat melihat banyak pelaku usaha mikro di pedesaan mengalami kesulitan untuk mendapatkan akses finansial terutama ketika berkunjung ke Desa Ciseeng, Bogor, Jawa Barat, pada 2009, Taufan meninggalkan pekerjaannya dan mendirikan Amartha dengan berbentuk microfinance atau lembaga keuangan mikro.
Pada 2016, Amartha bertransformasi menjadi perusahaan teknologi finansial alias tekfin P2P lending sebagai upaya menjangkau jutaan pelaku usaha mikro perempuan di pedesaan. Pada 2019, Amartha mengantongi izin usaha Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan berhasil menyalurkan Rp1,6 triliun kepada lebih dari 340 ribu mitra di 5.400 pedesaan.
Atas pencapaiannya dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu pengentasan kemiskinan, Amartha disebut menjadi tekfin dari Asia Tenggara yang mendapatkan penghargaan di SDG Finance Geneva Summit 2019 oleh United Nations Development Programme (UNDP) atau Badan Program Pembangunan PBB sebagai perusahaan yang masuk kategori Growth Stage Impact Ventures (GSIV).
PT Amartha Mikro Fintek atau Amartha didirikan pada 2010 sebagai lembaga keuangan mikro. Pada tahun 2016 Amartha bertransformasi menjadi perusahaan teknologi finansial terpercaya yang kini telah memiliki izin usaha di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan.
Amartha memberikan akses, layanan dan edukasi keuangan kepada perempuan-perempuan tangguh pengusaha mikro yang merupakan penggerak ekonomi bangsa. Lebih dari Rp1,59 triliun modal usaha dari pendana telah Amartha salurkan kepada lebih dari 337 ribu mitra usaha perempuan di Indonesia.