Wujud Toleransi, Selawatan Maulid Nabi Diadakan di Vihara Malang
- VIVAnews/Lucky Aditya
VIVA – Selawat Nabi Muhammad SAW terdengar merdu di Vihara Dhamma Mitra Arama Jalan Soekarno-Hatta, Malang, Jawa Timur, Sabtu, 16 November 2019. Puja-puji kepada junjungan umat Islam itu dilantunkan dengan diiringi tabuhan al-banjari.
Mereka adalah anggota Komunitas Gubuk Tulis. Kegiatan ini adalah Maulidur Rasul atau memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Selain anggota komunitas Gubuk Tulis, peserta Maulid Nabi berasal dari mahasiswa dan gusdurian dari berbagai wilayah di Jawa Timur.
Ketua panitia sekolah literasi 3 Gubuk Tulis, Moh Yajid Fauzi mengatakan, selawat nabi adalah bagian dari sekolah literasi. Selain selawat nabi juga ada tarian sufi, tarian meditasi aktif dari Timur Tengah. Mereka memilih vihara sebagai tempat Maulid Nabi agar menjadi simbol bahwa Indonesia adalah negara yang majemuk dengan menjunjung toleransi.
"Ini adalah serangkaian sekolah literasi. Kami memperingati Maulid Nabi dan hari toleransi Internasional. Kami lakukan selawat nabi dengan al-banjari, tari sufi dan bedah buku ‘Muhammadku Sayangku’, karya Edi AH Iyubenu," kata Fauzi.
Fauzi mengungkapkan alasan di balik memilih vihara sebagai tempat untuk bermunajat kepada nabi karena adanya perbedaan agama bagi masyarakat Indonesia adalah untuk mempersatukan bukan memecah belah hingga saling bermusuhan.
"Kita ingin tunjukan hidup toleransi saling berdampingan tidak saling berjauhan. Karena indonesia negara majemuk. Kita berbeda-beda tapi agama kita itu saling menjaga bukan untuk memusuhi," ujar Fauzi.
Fauzi mengungkapkan, selama ini hubungan umat Muslim dengan umat Buddha di Malang terjalin dengan baik. Bahkan kali ini adalah kegiatan ketiga yang digelar Gubuk Tulis bersama gusdurian di vihara, Malang. Sebelumnya mereka sering melakukan kegiatan sosial bersama.
"Pihak vihara sangat baik dengan kebaikan mereka kami bisa melakukan kegiatan di sini. Semangatnya adalah mari kita jaga keberagaman karena kita hidup di pelangi kebinekaan," tutur Fauzi.