Ancaman Proxy War Nyata, Kebhinekaan Masyarakat Harus Diperkuat
- ANTARA FOTO
VIVA – Potensi ancaman bangsa ke depan salah satunya adalah upaya proxy war yang dapat memecah keutuhan NKRI. Ancaman proxy war ini nyata karena berpotensi akan menggerus isu ideologi, sosial politik dan pertahanan keamanan negara.
Hal ini disampaikan Komandan Kodim 0734/Yogyakarta Kolonel Arh Zaenudin yang menekankan perlunya kekuatan integrasi masyarakat. Zaenudin mengatakan ini dalam kegiatan komunikasi sosial dengan komponen masyarakat Yogyakarta di Aula Graha As-Sakinas SMU Muhammadiyah 1 Yogyakarta.
Ia mengingatkan masyarakat Indonesia punya ciri khas yaitu kebhinekaan. Namun, kebhinekaan ini seharusnya menjadi ciri khas serta kekuatan untuk meredam ancaman proxy war yang nyata.
"Ancaman perpecahan atau disintegrasi dan konflik yang diakibatkan oleh perbedaan suku agama maupun golongan merupakan hal yang harus kita waspadai bersama karena akan menjadi ancaman bangsa kita ke depan," kata Zaenudin, dalam keterangannya, Rabu, 13 November 2019.
Dia menekankan saat ini yang terpenting bisa membangun semangat toleransi serta persatuan dan kesatuan. Ia menyebut ancaman proxy war akan memunculkan perubahan sikap perilaku dan lunturnya etika karena disrupsi teknologi yang disertai intervensi pengaruh budaya asing.
Keresahan proxy war ini karena munculnya gerakan separatis sampai fenomena sering munculnya bentrok antar suporter. Ia mengingatkan agar ancaman proxy war ini pun jangan sampai menyasar generasi pemuda di Yogyakarta.
Bagi dia, Yogyakarta ibaratnya miniatur Indonesia dan menjadi barometer nasional.
"Sebagai kota pelajar, kota budaya dan kota istimewa, Yogyakarta merupakan miniatur Indonesia, yang didalamnya terdapat beragam suku, golongan, agama, adat dan budaya," tuturnya.
Dalam acara Komunikasi Sosial tersebut dihadiri, Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti, perwakilan DPRD Kota Yogyakarta, MUI Kota Yogyakarta, sampai sejumlah rektor Universitas se-Yogyakarta.