Wakil Menteri Jokowi Temukan Desa Siluman di Jawa Barat

Wamendes PDDT, Budi Arie Setiadi
Sumber :
  • ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Desa Siluman ternyata benar-benar ada. Sebelumnya, persoalan munculnya desa siluman, diangkat oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Desa yang dianggap tidak ada tempatnya, tidak ada perangkat desa dan masyarakatnya, tetapi mendapat kucuran Dana Desa sejak 2015. Hingga akhirnya, Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), Budi Arie Setiadi, menemukan Desa Siluman itu.

Penemuan itu, diunggah oleh Budi Arie dalam video yang berdurasi 51 detik. Video yang diterima VIVAnews dari Ketum Pro Jokowi atau Projo itu, terpampang tanda Desa Siluman.

"Pagi ini saya ada di Desa Siluman," kata Budi Arie, dalam videonya, Selasa 12 November 2019.

Namun, Desa Siluman yang dimaksud adalah benar-benar nama sebuah desa. Yakni berada di Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Bukan desa siluman yang diistilahkan tidak ada desa dan penghuninya, tetapi turun anggaran Dana Desanya.

"Desa yang betul-betul Desa Siluman walau bukan berarti desa yang sedang diributkan akhir-akhir ini," katanya.

Bahkan, Desa Siluman ini, menurut Budi Arie, memiliki peran penting dalam proses kemerdekaan Indonesia. Desa yang sudah berdiri sejak 1908 itu, menurutnya berjasa dalam melindungi para pejuang kemerdekaan dulu.

"Desa ini benar-benar Desa Siluman. Desa yang sejak tahun 1908 dan pada perang kemerdekaan 1945 desa ini sering menjadi tempat persembunyian pejuang kemerdekaan ketika dikejar oleh Belanda sehingga dinamakan Desa Siluman. Orangnya bisa menghilang," jelasnya.

Sehingga, desa ini benar-benar menerima Dana Desa, dan bukan fiktif seperti yang disebut-sebut belakangan.

"Jadi ini Desa Siluman, tapi bukan fiktif," katanya.

Budi Arie mengaku, Desa Siluman memanfaatkan Dana Desa yang dicairkan oleh pemerintah pusat sejak 2015 itu. Bahkan, lanjut dia, digunakan untuk kemakmuran rakyat desa.

"Desa Siluman ini desa ada, tapi bukan fiktif. Desa maju, Indonesia maju," tutup Budi Arie.