Kapolri Idham Azis Prioritaskan Lulusan Madrasah Aliyah Masuk Polri

Kapolri Jenderal Idham Azis
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro

VIVA – Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis akan memberi prioritas kepada lulusan Madrasah Aliyah atau setara dengan Sekolah Menengah Atas (SMA), untuk masuk Polri.

Para lulusan Madrasah Aliyah akan masuk melalui jalur Bintara Kompetensi Khusus (Bakomsus). "Pak Kapolri mempunyai kebijakan akan memberikan kuota kusus bagi lulusan Madarasah Aliyah," ujar Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Polisi Mohammad Iqbal kepada VIVAnews, Sabtu, 9 November 2019.

Jalur bakomsus tersebut, kata Iqbal, melalui dakwah, hafiz Alquran atau mengaji dan azan. Nantinya, para lulusan Madrasah Aliyah ini akan mengikuti uji kompetensi sesuai keahliannya. "Jadi sesuai keahlian bisa dakwah, mengaji atau hafiz Al uran," ujarnya.

Selain uji kompetensi, para lulusan Madrasah Aliyah ini tetap akan melalui ujian kesehatan, psikologi dan jasmani. "Test atau ujian kesehatan, psikologi dan jasmani dengan standar minimal," katanya.

Sebelumnya, dalam uji kelayakan dan kepatutan calon Kapolri di DPR RI, Idham Azis berjanji bakal menghapus segala bentuk diskriminasi dalam perekrutan anggota Polri apabila dirinya menjabat Kapolri.

Idham mengatakan, siswa-siswi lulusan Aliyah atau mereka yang memiliki dasar agama kuat mendapat perhatian khusus terkait perekrutan anggota Polri."Kami rekrut yang punya keahlian mengaji, azan, dan ceramah. Kami beri porsi khusus. Bahkan, dalam tes, dia tidak perlu sesempurna yang lain," ujar Idham.

Menurutnya, latar belakang ahli agama punya modal penting supaya bisa menjaga keamanan warga. Tidak hanya beragama Islam, kata Idham, pendekatan itu diterapkan sesuai kondisi demografis daerah-daerah tertentu.

"Karena nantinya mereka akan menjadi Babinkamtibmas yang azan dan mengaji di kelurahan-kelurahan. Begitu juga dengan agama-agama lain, di NTT dan di Manado," ujarnya.

Kemudian, Polri bukan cuma menjaring lulusan sekolah lanjutan atas berbasis keagamaan. Tetapi, menggalakkan rekrutmen dari sekolah berbasis kejuruan. Dia memastikan program ini sudah berjalan lama. Hanya saja kegiatan tersebut jarang terekspos. "Enggak cuma Aliyah, kita juga mulai rekrut SMK, itu sudah berjalan, cuma kurang publikasi," ujarnya.