TNI Temukan Tiga Senjata Rakitan di Perbatasan RI-Papua Nugini

Pos Perbatasan Indonesia-Papua Nugini di Skow, Jayapura, Papua.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Banjir Ambarita

VIVA – Tentara Nasional Indonesia (TNI) dari Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Republik Indonesia (RI)-Papua New Guinea (PNG) mengamankan tiga pucuk senjata rakitan.

Dansatgas Pamtas Yonif 713/ST Letkol Inf Dony Gredinand menyatakan, setelah menyusuri hutan selama empat hari, prajuritnya mengamankan tiga pucuk senjata api rakitan. 

Keberhasilan ini, kata Dony, karena adanya jalinan kerja sama TNI dengan masyarakat yang selalu melaporkan kegiatan-kegiatan mencurigakan, khususnya di wilayah perbatasan dan sekitarnya.

Dony menceritakan, sebelumnya, warga yang berprofesi sebagai petani berinisial JD, 35 tahun, meminta izin untuk memancing di telaga yang terletak di dalam hutan dekat Pos Bendungan Tami.

"Pada saat mancing di telaga yang bersangkutan mendengar suara letusan dari arah dalam hutan dan segera melaporkannya kepada Danpos Bendungan Tami Letda Inf Joshua Prayogi Saragih. Selanjutnya, Danpos melaporkannya kepada Dansatgas tentang informasi tersebut," ujar Dony, Kamis, 7 November 2019.

Dengan adanya laporan tersebut, Dony langsung memerintahkan Dansatgas untuk melaksanakan Patroli Keamanan di sekitar telaga tersebut.

"Tim patroli yang bergerak dari tanggal 30 Oktober 2019 menyusuri sekitaran telaga hingga hari ketiga, Senin, 4 November 2019 pukul 09:00 Wit dengan pimpinan Sertu Ferian (Wadanpos) berhasil mendapatkan hasil, yang mana melihat tumpukan daun kelapa sudah kering yang diduga sebagai tempat peristirahatan orang yang pernah melintas di dalam hutan," jelasnya.

Setelah dilaksanakan pengecekan maka didapati sebuah karung berisi tiga pucuk senjata rakitan yakni satu laras panjang dan dua laras pendek. Saat ini untuk barang bukti tiga pucuk senjata rakitan (satu laras panjang dan dua laras pendek) diamankan di Pos Kotis Skouw dan telah dilaporkan kepada Komando Atas.

"Saya ucapkan, atas nama satuan dan pribadi, terima kasih banyak kepada saudara JD yang telah memberikan informasi kepada pos kami," tutur Dony.

Dony berharap masyarakat lebih aktif dan berani melaporkan ke pihak berwenang jika melihat atau mendengar yang mencurigakan, demi terciptannya keamanan dan kedamaian di perbatasan.