Ketua TAP Bentukan Ridwan Kamil Mundur, Wagub: Saya Butuh Beliau
- VIVAnews/Adi Suparman
VIVA – Mantan Rektor Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung, Tri Hanggono Achmad, mengundurkan diri dari jabatan Ketua Tim Akselarasi Pembangunan (TAP) Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, menyayangkan langkah Tri Hanggono memutuskan untuk hengkang. Hingga saat ini, Uu menyatakan belum menerima pengajuan surat mundur secara resmi.
"Kalau tembusan belum, saya merasa keberatan beliau keluar. Karena saya butuh beliau, keilmuan dan yang lainnya. Untuk peduli terhadap Jawa Barat bisa berbagai cara, termasuk (gabung) di TAP," ujar Uu disela meninjau kawasan wisata alam Pasir Langlang Kabupaten Purwakarta, Senin, 4 November 2019.
Uu menilai, keberadaan Tri Hanggono bersama anggota Dewan Pakar TAP sangat membantu dalam menjalankan program pembangunan. Uu berharap, Tri Hanggono tetap berkontribusi memberi gagasan kepada pemerintah provinsi jika rencana keluar dari TAP tetap dilakukan.
"Itu merupakan hak, harapan kami itu dibicarakan secara lisan. Intinya, harapan kami tidak keluar, kita bekerja sama sudah satu tahun, jadi sudah tahu masing-masing,” katanya.
Diketahui, mundurnya Tri Hanggono yang merupakan dokter dan akademisi ini dikabarkan diajukan satu minggu yang lalu. Mundurnya Tri Hanggono dari TAP, pasca mencuatnya rencana penggunaan Hak Interpelasi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat kepada Ridwan Kamil terkait kontroversial tata kelola pemerintah provinsi Jawa Barat dengan keberadaan TAP yang disebut-sebut mengintervensi Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Hal tersebut dibenarkan oleh anggota Dewan Pakar TAP, Asep Warlan Yusuf. Bahkan, Asep juga telah mengajukan pengunduran diri bersama dengan Tri Hanggono. Namun, Asep enggan mengemukakan penyebab Tri Hanggono mundur dari keanggotaan TAP.
"Saya sudah mengajukan secara lisan. Saya tidak bisa ungkapkan alasan mundurnya kenapa. Banyak hal," ujar Asep saat dikonfirmasi, Jumat, 1 Oktober 2019.
Asep memastikan, pengunduran dirinya dengan Tri Hanggono tidak akan menghentikan aktivitas kontribusi gagasan dalam program pembangunan Jabar Juara jika dibutuhkan. "Sehingga kalau mau bantu, tak usah dilembagakan. Di luar saja. Banyak hal yang saya diskusikan dengan Prof Tri," katanya.