Rawat Perdamaian Papua, Ananda Sukarlan Gelar Konser Musik
- VIVA/M Ali Wafa
VIVAnews - Komposer sekaligus pianis Ananda Sukarlan tampil dalam konser 'Indonesia in Harmony' di Kampus Universitas Pelita Harapan (UPH), Karawaci, Tangerang, Kamis, 31 Oktober 2019. Ananda membawakan karya-karyanya yang berdasar lagu-lagu tradisional nusantara yang diberi nama Rapsodia Nusantara.
“Keseragaman kita sebagai bangsa Indonesia justru keberagaman itu sendiri,” kata Ananda sebelum memulai penampilannya, melalui keterangan tertulis yang diterima VIVAnews.
Dalam kesempatan itu, Ananda membawakan 13 lagu nusantara. Dia juga memperkenalkan secara khusus “Rapsodia Nusantara 24” untuk memperingati tokoh perdamaian Papua, Pater Neles Tebay, yang wafat pada April lalu. Karya tersebut menggubah melodi rakyat “Domidow” asal Dogiyai, Papua, tempat kelahiran Pater Neles Tebay.
“Awalnya bahkan saya tidak pernah dengar tentang Dogiyai. Kemudian saya melakukan riset dan seorang misionaris Jerman memberitahu saya notasi melodi rakyat Domidow yang kemudian menjadi Rapsodi Nusantara 24,” katanya tentang lagu yang pertama kali dibawakan pada Ubud Writers and Readers Festival pekan lalu.
Rapsodia Nusantara 24 sejauh ini adalah nomor terakhir lagu-lagu berdasarkan melodi nusantara yang diciptakan Ananda. Tiap nomor Rapsodia fokus ke satu atau beberapa lagu daerah dari satu provinsi di Indonesia.
“Rapsodia Nusantara telah dimainkan oleh ratusan pianis dari berbagai negara,” ujarnya.
Sebelum konser, penonton juga disuguhkan dengan pemutaran film dokumenter tentang Papua yang berjudul “Pelangi di Ufuk Timur” karya Baptista Anton, dan diskusi yang menghadirkan Aileen H Riyadi dari Yayasan Pendidikan Harapan Papua. Mereka sepakat kedamaian di Papua harus terus dirawat demi memajukan pendidikan dan kualitas kehidupan saudara sebangsa setanah air kita di Bumi Cenderawasih.
Sekadar diketahui, Rapsodia Nusantara adalah serangkaian lagu daerah yang diaransemen ulang oleh Ananda menjadi musik klasik dan dimainkan dengan piano. Konser 'Indonesia in Harmony' sendiri digelar sebagai wujud syukur terhadap kondisi Papua yang aman dan damai pasca-kerusuhan beberapa waktu lalu.
Semangat untuk terus merawat perdamaian di Papua juga ditunjukkan oleh Presiden Joko Widodo yang memilih daerah Papua sebagai kunjungan perdananya setelah dilantik sebagai presiden periode 2019-2024. Pada 28 Oktober 2019, Jokowi bahkan secara khusus meluangkan waktunya untuk meninjau sejumlah lokasi terdampak kerusuhan yang pernah terjadi di Wamena pada September lalu.
Jokowi meminta kerusuhan tidak terulang lagi di tanah Papua, termasuk di Wamena. Dia juga menekankan pemerintah tak hanya akan membangun kembali gedung-gedung dan fasilitas publik yang rusak, namun juga akan berupaya mengembalikan kepercayaan masyarakat di Wamena.