Tenggelamkan Kapal Pencuri Ikan, Menteri Edhy: Apa Susahnya?

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo (kiri) bersama mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (kedua kiri) menyapa para karyawan menjelang acara serah terima jabatan (Sertijab) di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

VIVA – Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo siap lanjutkan program penenggelaman kapal asing. Program itu dirintis oleh menteri sebelumnya Susi Pudjiastuti untuk kapal asing yang melakukan pencurian ikan di laut Indonesia.

"Begini, kalau memang penenggelaman kapal itu suatu keharusan akan saya lakukan juga, kenapa takut," kata Edhy di gedung KKP, Jakarta, Rabu 23 Oktober 2019.

Mantan Ketua Komisi IV DPR RI ini menegaskan akan menegakkan kedaulatan laut Indonesia. Kapal asing yang nekat mencuri ikan di perairan Indonesia dan sudah diperingatkan namun tetap bandel, maka penenggelaman kapal menjadi sanksinya.

"Tenggelamkan saja, apa susahnya? Tentunya itu tidak serta merta, saya yakin bu Susi juga menenggelamkan bukan asal menenggelamkan saja kan," paparnya.

Politikus partai Gerindra ini juga memastikan akan menjalankan permintaan Susi terkait Peraturan Presiden 44  tahun 2016 mengenai sektor perikanan tangkap nasional. Di mana banyak pihak yang merasa dirugikan dan menginginkan perpres ini di revisi.

"Ini yang selama ini saya lihat bu Susi sedang perjuangkan. Memang tidak bisa serta merta langsung sejahtera, butuh waktu proses. Nah proses yang sudah jalan tinggal saya teruskan, makanya estafet, saya lanjutkan," paparnya.

Edhy memastikan, dia tidak ingin menghabiskan waktu hanya untuk berpolemik terkait masa lalu. Ia hanya ingin bekerja sesuai dengan titah presiden Jokowi. 

"Tapi yang jelas dari waktu yang ada akan kami maksimalkan untuk menguatkan apa yang selama ini diperintahkan oleh bapak presiden," tegasnya.

Atas dadar itu ia juga meminta waktu pada semua pihak untuk menyiapkan langkah dan menyusun formasi. Sehingga, target-target yang ditetapkan presiden bisa dicapai dengan cepat. 

"Percayalah saya tidak akan merusak yang sudah baik, malah kalau yang belum baik akan kita perbaiki," katanya. (ren)