Andre Gerindra Sebut KPPU Selidiki Dugaan Banting Harga Semen China
- Dok. Andre Rosiade
VIVA – Anggota DPR dari Fraksi Gerindra kembali menyambangi kantor Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Andre sempat melakukan pertemuan tertutup dengan komisioner KPPU.
Kedatangan Andre untuk menanyakan tindak lanjut laporan terkait dugaan predatory pricing atau banting harga semen Conch asal China di pasar dalam negeri.
Andre menyebut KPPU sudah memeriksa laporan dan sudah dinyatakan lengkap secara administrasi. Kata dia, pihak KPPU juga sudah membentuk tim penyelidikan terkait laporannya.
"Pihak KPPU sudah membentuk tim penyelidikan dengan surat tugas itu. 10 Oktober tim penyelidikan ini sudah bekerja," kata Andre di Kantor KPPU seperti disampaikan dalam keterangannya, Kamis, 17 Oktober 2019.
Dia menambahkan tim penyelidikan ini memiliki mekanisme 30 hari kerja yang kemudian akan melaporkan ke seluruh komisioner KPPU terkait benar atau tidaknya dugaan kebenaran banting harga semen China.
Andre menceritakan dalam pertemuan tertutup dengan salah seorang Komisioner KPPU Guntur Saragih disebut pihak KPPU memungkinkan bisa menambah waktu hari untuk pengusutan.
"Kalau memang butuh perpanjangan (waktu) mereka akan perpanjang. Itu lah perkembangan kasus kita tadi," jelasnya.
Dalam laporannya, Andre menduga praktik semen China melanggar UU Nomor 5 Tahun 1999 tentang larangan praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat.
Kemudian, ia pun berharap KPPU juga melihat dugaan banting harga semen China sebagai ancaman untuk pasar semen domestik. Apalagi dengan program pemerintah saat ini yang aktif dalam pembangunan infrastruktur dan harus menguntungkan produk semen dalam negeri.
"Kami berharap KPPU memprioritaskan kasus ini karena mencakup ketahanan industri strategis nasional. Seharusnya pembangunan infrastruktur yang gencar menjadi keuntungan bagi semen nasional, bukan malah sebaliknya," tutur Andre.
Sebelumnya, Andre menyambangi KPPU, Senin, 9 September 2019. Andre menyerahkan bukti tambahan lanjutan ke KPPU terhadap dugaan semen China yang menggunakan sistem banting harga.
Politikus Gerindra itu menyambangi KPPU bersama pengurus Serikat Pekerja Industri Semen Indonesia. Bukti tambahan yang diserahkan ke KPPU ini antara lain penjualan semen China merek Conch yang harganya jauh lebih murah dari harga pokok produksi.
"Industri semen adalah industri kompetitif. Harga bahan baku antar pabrik relatif sama. Maka aneh bila harga jual Semen China ini lebih rendah dari harga pokok produksi. Kami yakin diduga terjadi praktik jual rugi yang dilakukan semen China ini," kata Andre di kantor KPPU, Jakarta.