Peneliti LIPI: Yang Sebut Penusukan Wiranto Rekayasa Itu Pikiran Jahat

Cuplikan insiden penikaman Menkopolhukam Wiranto di Pandeglang, 10 Oktober 2019.
Sumber :
  • Ist

VIVAnews - Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Hermawan Sulistyo, mengkritik mereka yang menyebut kasus penusukan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, adalah rekayasa.

Menurut Hermawan, tidak mungkin kasus seperti itu dibuat-buat. "Kalau ada yang menyebut itu rekayasa, itu pikiran jahat," kata Hermawan di acara Indonesia Lawyers Club (ILC), tvOne, Selasa, 15 Oktober 2019.

Hermawan mengatakan, tidak ada satu pun orang yang mau disuruh pura-pura melakukan adegan dibunuh. Tapi kemudian mengalami luka betulan. "Ususnya dipotong sampai 40 cm," kata dia.

Dia pun mengilustrasikan situasinya dengan mencontohkan pembawa acara ILC, Karni Ilyas. Dia yakin Karni tidak mau melakukan rancangan seperti itu meskipun dengan imbalan menjadi ngetop.

Hermawan mengatakan, bahwa dia banyak berbeda pikiran dengan Wiranto, karena mantan Panglima ABRI itu merupakan menteri paling lama. Dari zaman Soearto sampai sekarang masih menjadi menteri.

Tapi, dia tidak sampai pada pikiran bahwa apa yang dialami Wiranto di Pandeglang, Banten, beberapa waktu lalu itu adalah rekayasa.

“Soal kenapa dokter tidak mau memberi pernyataan, karena memang tidak boleh. Itu jawabannya,” kata dia. [mus]