ILC: Ramai Tujuh Isu Utama Penusukan Wiranto

Menkopolhukam Wiranto, sesaat sebelum aksi penusukan terjadi.
Sumber :
  • istimewa

VIVA – Direktur Komunikasi Indonesia Indicator, Rustika Herlambang mengatakan, penusukan yang dialami Menko Polhukam, Wiranto, membuat netizen terbelah. Ada yang percaya ada juga yang mempertanyakan.

"Masyarakat terbelah, masalahnya apa? Apakah benar tertusuk atau tidak. Berbicara media sosial, Twitter dan Facebook pilpres masih terasa. Di Twitter yang merespons Wiranto adalah kaum milenial, dari yang mereka baca selama ini," kata Rustika di acara ILC, dengan tema Misteri Penusuk Wiranto, Selasa 15 Oktober 2019.

Rustika menjelaskan, penusukan Wiranto ramai di media sosial karena ada tujuh isu utama. Ia menyebut, ketujuh itu di antaranya, radikalisme, doa kesembuhan, pencopotan Dandim, Wiranto dikaitkan dengan politik, soal pisau, luka dan setingan.

"Ramai karena ada  tujuh isu utama. Radikalisme, doa kesembuhan, pencopotan Dandim, Wiranto dikaitkan dengan politik, pisau, luka dan setingan," katanya.

Rustika memaparkan, masyarakat masih menunggu keterangan yang pasti dari dokter RSPAD. Namun sejauh ini belum ada keterangan.

"Karena masyarakat menunggu, curiga soal kaos putih bersih. Soal baju batik, kenapa tidak ada satupun respons dari dokter. Selama ini kok dokternya belum ada keterangan," katanya.

"58,4 persen masyarakat didrive isu di media sosial. Ada 15,58 persen yang memberikan empati kepada Wiranto. Ada 18,8 persen mereka mempertanyakan fakta atau realita. Ada ruang kosong yang tidak clear isunya," katanya. [mus]