Kabut Asap di Palembang Hari Ini Jadi yang Terparah Selama 2019
- VIVAnews/Sadam Maulana
VIVA – Kabut asap yang menyelimuti Kota Palembang, Sumatera Selatan, sudah mencapai pada tingkat berbahaya atau pada angka 921. Pekatnya kabut asap hari ini, Senin, 14 Oktober 2019, merupakan yang terparah selama 2019.
Kualitas udara semakin memburuk seiring dengan jumlah titik panas atau hotspot di wilayah Sumatera Selatan yang mencapai 691 titik, atau tertinggi di antara wilayah lain, seperti Riau, Jambi dan beberapa wilayah Kalimantan.
Tak hanya itu, asap pekat ini juga disebabkan lantaran arah angin yang berembus ke wilayah Palembang. Di mana titik panas terpantau ada di beberapa wilayah, seperti Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Banyuasin, Musi Banyuasin.
"Asap pekat yang kembali menyelimuti Palembang hari ini karena arah angin yang berembus ke wilayah kota. Sehingga kabut asap di Palembang makin tebal," kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Palembang, Nuga Putrantijo, Senin, 14 Oktober 2019.
Menurut Nuga, sebenarnya beberapa hari terakhir tidak terjadi peningkatan hotspot yang signifikan di wilayah Sumatera Selatan. Namun setelah di analisis, pekatnya asap di Palembang ternyata terjadi karena arah angin yang dominan dari arah Timur, Tenggara dan Selatan.
Sehingga terjadi kebakaran di wilayah tersebut maka berdampak tebalnya asap di Palembang. Selain faktor angin, penyebab lainnya yaitu ada asap kiriman dari daerah perbatasan, salah satunya dari daerah perbatasan Jambi.
"Karena tidak ada peningkatan hotspot, jadi yang mengakibatkan kabut asap makin tebal karena arah angin. Kita masih dominan arah angin dari Timur, Tenggara dan Selatan. Dengan demikian jika terjadi kebakaran di sana asapnya masuk Palembang," jelasnya.
Sekretaris Daerah Sumatera Selatan, Nasrun Umar, mengatakan Pemerintah Provinsi terus berkonsentrasi dan fokus terhadap upaya penanggulangan kabut asap.
Berbagai upaya terus dilakukan, di antaranya upaya pemadamam melalui jalur darat dan udara. Pemerintah daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga sudah menyediakan rumah singgah gratis di area Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.
Rumah singgah tersebut disiapkan bagi penumpang, baik dari dalam kota maupun luar Kota Palembang yang hendak bepergian tiba-tiba mengalami gangguan pernapasan.
"Di rumah singgah itu kita siapkan oksigen, tabung oksigen, khusus untuk ibu hamil dan balita, kita siapkan juga masker gratis. Kami juga sudah meminta dinas terkait untuk membagikan masker gratis kepada masyarakat, utamanya pengendara jalan," jelasnya.