Tinggal di Gubuk Reyot, Keluarga Sapri Ditawarkan Rumah Sementara
- VIVAnews/Ngadri
VIVA – Kisah pilu satu keluarga yang memiliki empat orang anak tinggal di gubuk reyot di Gang Kelompok Tani, Dusun Mega Jaya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, menjadi viral. Kisah mereka ternyata mendapat perhatian dari Pemerintah dan anggota DPRD kota Pontianak.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan, kalau Sapri dan Lena bersama 4 anaknya sudah diusulkan untuk mendapatkan program sosial. Mereka saat ini masih tercatat sebagai penduduk Kelurahan Siantan Hulu, Kecamatan Pontianak Utara dengan alamat di Jl Kebangkitan Nasional, Gang Bentasan 1 sebelum pindah ke Dusun Mega Jaya.
"Keluarga Sapri dan Lena ketika tinggal di Gang Bentasan 1 menumpang di tanah milik keluarganya, dan pernah mendapatkan bantuan bedah rumah. Sewaktu tinggal di Gang Bentasan mereka juga aktif membawa anaknya ke posyandu," kata Edi kepada VIVAnews pada Sabtu, 12 Oktober 2019.
Edy menambahkan, ketika lurah melakukan kunjungan ke rumah Sapri dan Lena tadi siang, timnya mendapati banyak relawan dan donatur yang hadir untuk melihat kondisi mereka.
Dia mengatakan, pihaknya akan memberi solusi supaya keluarga Sapri dan Lena bisa pindah ke tempat sementara yang lebih layak untuk keamanan dan kesehatan anak-anaknya. Namun, suaminya masih keberatan untuk pindah.
"Ada juga donatur yang menawarkan akan membangunkan atau membelikan rumah yang bersangkutan, namun menunggu keputusan suami yang bersangkutan," kata Edi.
Potret kemiskinan
Sementara itu, Anggota DPRD Kota Pontianak, Yandi, mengatakan, keluarga Sapri hanya potret sebagian kecil atas kehidupan warga miskin yang baru diketahui oleh pemerintah setelah viral di medos. Oleh sebab itu, pemerintah dari tingkat pengurus RT harus cepat tanggap supaya mengetahui sejak dini kondisi warganya.
"Melihat kondisi keluarga Pak Sapri yang memprihatinkan, saya akan berusaha mencarikan solusi supaya keluarga Pak Sapri secepatnya mendapatkan tempat yang layak untuk tempat tinggal, dan supaya anak-anaknya bisa kembali bersekolah," kata Yandi.
Yandi menceritakan dari informasi ketua RW 05, ada upaya Pemerintah Kota Pontianak hendak memindahkan keluarga Sapri bersama anak-anaknya ke rumah susun. Tapi tawaran tersebut ditolak oleh Sapri.
"Saya dapat informasi dari Pak RT pemerintah kota Pontianak akan memindahkan keluarga Pak Sapri ke rumah susun, tapi tawaran tersebut ditolak lantaran mereka memang mau tinggal menetap di pondok yang sekarang ditempati," ujarnya.