Evakuasi Warga dari Wamena Dihentikan Sementara

Puluhan warga pengungsi dari Wamena ditampung di Mess Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Silas Papare menyusul kerusuhan pada 23 September 2019.
Sumber :
  • VIVAnews/Aman Hasibuan

VIVA – Komandan Lapangan Udara Silas Papare Marsekal Pertama TNI Tri Bowo Budi Santoso mengungkapkan evakuasi warga yang mengungsi dari kerusuhan di Wamena Papua dihentikan untuk sementara. Itu karena jumlah pengungsi yang datang ke perwakilan Lanud Wamena sudah berkurang.

“Hari ini kita hanya membawa 15 orang pengungsi dari Wamena ke Jayapura pada saat kami mengangkut bantuan sosial dan pengiriman pasukan ke Wamena dari Jayapura,” kata Marsma Tri Bowo Budi Santoso kepada wartawan di Mako Lanud Silas Papare, Minggu 6 Oktober 2019.

Menurut Danlanud, jumlah pengungsi yang diangkut dari Wamen menggunakan pesawat CN 235 dan Hercules sejak tanggal 23 September hingga 6 Oktober 2019 berjumlah 11.265 orang dengan total penerbangan 73 kali penerbangan dari Wamena.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa pengungsi yang ada di Lanud Wamena sudah kosong, tidak terlihat lagi ada antrean masyarakat yang ingin turun ke Jayapura. Sedangkan masyarakat yang mengungsi di Kodim Wamena dan Polres masih tetap bertahan. Mereka ini menunggu situasi dan kondisi di Wamena lebih kondusif.

“Mereka berharap bisa melakukan aktifitas kegiatan ekonominya seperti biasanya,” ujar Marsma Tri Bowo.

Tri menyebutkan, untuk pengungsi yang saat ditampung di Jayapura berharap mereka segera bisa dipulangkan dari Jayapura ke kampungnnya masing-masing.

“Kita sudah laporkan ke komando atas. Informasinya, akan ada kapal laut Pelni yang akan mengangkut para pengungsi ini. Jadi kita selalu mendata mereka yang ditampung di setiap posko-posko. Kita juga tanyakan mereka pulang ke mana saja, dan kita akan laporkan apabila ada Hercules untuk membawa para pengungsi ini ke Jawa terutama bagi ibu-ibu dan anak-anak,” ujarnya.

Ketika ditanya apakah evakuasi pengungsi dari Wamena masih dilanjutkan, menurut Tri, pihaknya akan tetap membantu evakuasi apabila ada permintaan nanti dari atasan.

“Pesawat Hercules kita tetap ada siaga di base OPS Lanud ini, Nanti kalau ada peningkatan jumlah pengungsi yang ada di Wamena akan kita laporkan apakah pengungsi itu bisa dimuat secara maksimal dalam satu Hercules kita langsung berangkatkan,” katanya.

Ia berharap tidak ada lagi warga yang mengungsi keluar dari Wamena. “Kita sekarang ini menyiapkan Hercules bagi warga sempat mengungsi lalu ingin kembali ke Wamena kita akan fasilitasi dari Jayapura,” tuturnya.

Tri menambahkan, jumlah total warga yang mengungsi atau turun dari Wamena setelah kerusuhan hingga saat ini sudah mencapai 16 ribuan lebih, mereka diangkut dengan menggunakan pesawat Hercules dan pesawat sipil.

Tri mengungkapkan untuk pengiriman bantuan sosial menggunakan Hercules  dari Base OPS Lanud Silas Papare. Pengiriman Bansos sebanyak 201.074 kilogram masih terus dilakukan sampai selesai.   

“Jumlah pengungsi yang diangkut pesawat CN 235 dan pesawat Hercules itu ada 11 ribu lebih, sedangkan menggunakan pesawat sipil sebanyak 4.000 lebih,” katanya. (ren)