Nelayan Aceh Dilaporkan Hilang, Diduga Masuk ke Perairan Negara Lain
- VIVA/Dani Randi
VIVA – Tiga orang nelayan yang berasal dari Gampong Jawa, Banda Aceh dilaporkan belum kembali sejak 18 hari lalu. Nelayan tersebut pergi melaut sejak 17 September 2019.
Ketiga nelayan tersebut ialah Pw Munazir (33), dan dua anak buah kapal, yakni Kaha (33) dan Man (20). Sekretaris Panglima Laot Aceh, Miftach Cut Adek mengatakan, informasi itu diterima dari keluarga nelayan, yang mendatangi kantor panglima laot setempat.
Mereka melaporkan anggota keluarganya yang belum pulang hingga saat ini. “Laporan dan informasi ini diperoleh dari keluarganya yaitu istri dan ibu kandung Pw Munazir yang datang langsung ke kantor panglima Laot Aceh,” kata Miftach saat dikonfirmasi, Sabtu, 5 Oktober 2019.
Menurut dia, mereka berangkat melaut dengan menggunakan kapal kapasitas 7 GT bernama KM. Athiya 02 melalui pelabuhan kecil di Gampong Jawa.
Wilayah mereka melaut atau mencari ikan diperkirakan 50-100 Mil dari Banda Aceh atau di atas Pulau Aceh. Biasanya, kata Miftach mereka pulang paling lama 12 hari sekali.
Kehilangan tiga nelayan tersebut, dicurigai karena pengaruh dari kabut asap yang melanda wilayah Aceh beberapa waktu lalu.
Pada hari keempat, ketiga orang nelayan tersebut, sempat bertemu dengan salah satu kapal yang juga rekan mereka. Namun, setelah hari ke lima dan pada hari tersebut juga di Aceh sedang mengalami kabut asap, ketiga nelayan tersebut hilang kontak dan tidak bisa dihubungi, baik dengan mengunakan radio maupun handphone.
Pihaknya akan melaporkan peristiwa itu ke Pemerintah Aceh, SAR dan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan (PSDKP) Lampulo, Banda Aceh untuk melacak keberadaan mereka. Miftach menduga, nelayan ini tersesat dan masuk ke wilayah perairan negara lain.
“Kami curiga mereka pada saat hari ke lima melaut tersesat dan masuk ke wilayah Perairan Negara India atau Thailand dan mereka ditangkap oleh Angkatan Laut India atau Thailand,” ujarnya. [mus]