Kabut Asap di Riau Berkurang, Kini Banjir dan Longsor Mengancam

Kabut asap ganggu masyarakat Pekanbaru Riau Jumat 13 September 2019
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rony Muharrman

VIVA – Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Riau teramati mulai berkurang setelah berbulan-bulan lamanya provinsi itu diselimuti asap. Tetapi, kini bencana lain, longsor dan banjir, mengancam Bumi Lancang Kuning.

Ancaman longsor dan banjir itu menyusul prakiraan cuaca bahwa hujan akan terus-menerus mengguyur wilayah Riau dalam beberapa bulan mendatang, meski tak merata di semua daerah. Intensitas hujan, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Pekanbaru, akan lebih tinggi pada November hingga Desember 2019.

"Diprediksi puncak musim hujan akan terjadi November hingga Desember," kata Kepala Seksi Data Informasi pada BMKG Pekanbaru, Marzuki, kepada VIVAnews, Jumat, 4 Oktober 2019.

Beberapa daerah yang berpotensi hujan dengan tingkat sedang akan meliputi Kabupaten Rokan Hilir, Kampar, Rokan Hulu, dan Pelalawan.

Perubahan cuaca yang terjadi dalam waktu dekat setidaknya patut diwaspadai oleh masyarakat. Misalnya, Indragiri Hilir yang sering terjadi bencana longsor.

Belum lagi Kabupaten Siak yang baru-baru ini longsor berdampak pada terganggungnya arus lalu lintas. Sementara itu, di Rokan Hulu belum lama ini lima rumah warga rusak akibat hujan disertai angin kencang. Kabupaten Pelalawan yang dataran rendah sangat rawan terkena banjir.

Menurut seorang warga Pelalawan, Rosnah (39 tahun), kalau sudah musim hujan, biasanya badan jalan dan perkebunan masyarakat terdampak banjir.

Dodi, warga Kabupaten Indragiri Hilir, yang sempat dihubungi VIVAnews, menyebutkan bahwa bencana longsor sering terjadi di wilayah Tembilahan. Dia dan warga sekitar mulai waspada ancaman bencana itu.