Donasi untuk Perantau Minang Korban Kerusuhan Wamena Capai Rp4 Miliar
- Aman Hasibuan
VIVA – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat berhasil mengumpulkan donasi bantuan untuk perantau Minang yang menjadi korban kerusuhan di Wamena Kabupaten Jayawijaya, Papua, 23 September 2019 lalu, dengan angka yang cukup fantastis.
Hingga Rabu siang, 2 Oktober 2019, donasi yang terkumpul sudah mencapai angka Rp4 miliar. Diperkirakan jumlah itu akan terus bertambah mengingat penggalangan donasi masih terus dilakukan.
"Tadi malam, penggalangan dana yang kita lakukan di Jakarta terkumpul Rp3,1 miliar. Ditambah yang ada di rekening Sumbar peduli sesama ada sekitar Rp1 miliar. Barusan kita juga terima donasi dari Pengadilan Tinggi Agama," kata Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit.
Menurut Nasrul, dana yang terkumpul tersebut akan digunakan untuk ongkos pemulangan perantau yang ingin kembali ke kampung halaman, meninggalkan Wamena sementara waktu. Serta bantuan modal untuk merintis kembali usaha mereka.
"Kalau biaya pemulangan mereka, kita perkirakan sekitar Rp2,5 miliar. Nanti kita akan rapatkan lagi soal penyaluran dana ini. Kita usahakan, selain ongkos pemulangan juga ada bantuan modal untuk membuka kembali usaha mereka," ujar Nasrul.
Nasrul mengatakan sampai saat ini terdata sebanyak 1.470 perantau Minang yang ingin pulang ke kampung halamannya karena kondisi di Wamena masih belum kondusif. Meski demikian, Pemprov Sumbar akan memvalidasi kembali data itu, untuk mengetahui pasti berapa jumlah yang ingin pulang.
Karena, kata Nasrul, berdasarkan kunjungannya beberapa hari lalu di Wamena, masih banyak perantau Minang yang ingin bertahan di Wamena. Karena bagi sebagian mereka, Wamena juga sudah seperti kampung sendiri.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat memastikan sembilan dari 23 orang yang tewas dalam kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, pada Senin, 23 September 2019, berasal dari Ranah Minang. Kedelapan jenazah itu sudah dibawa dan dimakamkan di kampung halaman mereka di Kabupaten Pesisir Selatan, beberapa hari lalu. Sementara, satu jenazah dimakamkan di Wamena.
Berikut nama warga Sumbar yang meninggal dalam kerusuhan Wamena:
1. Syafrianto (36 tahun) asal Pesisir Selatan
2. Jefry Antoni (23 tahun) asal Pesisir Selatan
3. Hendra (20 tahun) asal Pesisir Selatan
4. Rizky (4 tahun) asal Pesisir Selatan
5. Ibnu (8 tahun) asal Pesisir Selatan
6. Iwan (24 tahun) asal Pesisir Selatan
7. Nofriyanti (40 tahun) asal Pesisir Selatan
8. Yoga Nurdi Yakop (28 tahun) asal Pesisir Selatan
9. Putri (30 tahun) asal Pesisir Selatan