Ibunda Faisal Amir Tak Terima jika Anaknya Disebut Demonstran Bayaran

Asma Ratu Agung, ibunda Faisal Amir, mahasiswa Universitas Al Azhar, dalam konferensi pers di kantor Komnas HAM, Jakarta, Jumat, 27 September 2019.
Sumber :
  • VIVAnews/Reza Fajri

VIVA – Senin pagi 23 September 2019, Faisal Amir, mahasiswa Universitas Al Azhar meminta izin kepada ibunya untuk berunjuk rasa di depan gedung DPR/MPR, Jakarta.

Sang ibunda, Asma Ratu Agung, tak menyangka anaknya akan terbaring di ICU Rumah Sakit Pelni Jakarta, karena luka berat akibat kerusuhan. Sambil terisak, Asma menceritakan anaknya adalah pemuda yang sangat peduli kepada sesama.

"Karena dia sangat perhatian kepada milenial. Karena dia milenial, usianya 21 tahun. Dan dia peduli kepada ibu-ibu. Faisal ini ketua Karang Taruna, dia aktivis di kampus," kata Asma di kantor Komnas HAM, Jakarta, Jumat, 27 September 2019.

Selain itu, Asma mengungkapkan putranya adalah anak yang baik dan sangat patuh kepada orang tua. Bahkan Faisal juga hafal tiga juz Alquran. “Dia adalah anak yang baik, dia alumni pesantren, dia hafal tiga juz Alquran.”

Asma menangis jika ada yang beranggapan Faisal atau mahasiswa yang lain dibayar dalam aksi itu. Dia bersumpah anaknya juga tidak kekurangan apa pun.

"Jangan sampai ada komentar, nangis hati saya bahwa mahasiswa dibayar. Tidak! Faisal ini warisannya banyak. Saya dipanggil Allah pun nanti malam, Faisal banyak warisan. Faisal kuliahnya saya yang membiayai, dan dia tidak kurang apa pun," tuturnya.

Faisal Amir menjadi korban bentrokan antara mahasiswa dan polisi di depan gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa, 24 September. Faisal sempat koma dan menjalani operasi untuk mengatasi pendarahan di dalam otaknya.