Polri Bantah Korban Tewas di Waena Jayapura karena Peluru Tajam
- ANTARA FOTO/Faisal Narwawan
VIVA – Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo mengatakan kerusuhan yang terjadi di Waena, Jayapura, Papua lantaran massa aksi yang merupakan mahasiswa eksodus menyerang terlebih dahulu aparat Polri dan TNI.
Mahasiswa yang berjumlah sekitar 200 orang tiba-tiba secara anarkis dan membabi buta menyerang aparat petugas. Akibat serangan mendadak dan anarkis tersebut, satu anggota TNI tewas terkena luka bacok.
"Dengan sangat mendadak mahasiswa tersebut sekitar jam 12 dan jam 1 menyerang secara membabi buta mengakibatkan satu anggota TNI gugur luka benda tumpul dan bacokan," kata Dedi, Selasa 24 September 2019.
Karena situasi dinilai mengkhawatirkan dan membahayakan keselamatan aparat dan masyarakat, aparat melakukan tindakan tegas yang terukur dengan melumpuhkan. Akibatnya, tiga orang dikabarkan meninggal dunia. Puluhan anggota Polri juga mengalami luka-luka.
Dedi menambahkan, pihaknya masih memeriksa penyebab kematian tiga korban. Autopsi dilakukan guna mengetahui penyebab kematian. Namun, Dedi memastikan bahwa ketiga korban tewas bukan karena peluru tajam, menurutnya, saat pengamanan anggota tak ada yang gunakan peluru tajam.
"Tim DVI masih melakukan pengecekan identitasnya. Penyebab masih didalami tim DVI," ujar Dedi. Ia mengklaim saat ini belum ditemukan masyarakat yang ikut tewas dalam kerusuhan tersebut. (ren)