Kerusuhan di Wamena, 18 Korban Meninggal Belum Teridentifikasi

Asap hitam dari aksi pembakaran terlihat di Wamena, Papua.
Sumber :
  • istimewa

VIVA – Komandan Kodim (Dandim) 1702/Jayawijaya, Wamena  Letkol Inf Chandra Diyanto menyebut 18 orang warga sipil yang meninggal akibat demonstrasi anarkis yang  berujung kerusuhan di Wamena, Papua, Senin, 23 September 2019.

Chandra mengatakan, warga sipil yang meninggal tersebut akibat luka benda tajam selain itu menjadi korban kebakaran. Selain 18 orang meninggal, tercatat 64 warga mengalami luka-luka.

“Saat semua korban luka-luka  sudah  dirawat di RSUD Wamena. Sedangkan jenazah 18 korban masih berada di rumah sakit,” ujar Chandra.

Chandra menyebutkan, untuk korban luka-luka semuanya sudah terdata di rumah sakit Wamena. Adapun korban meninggal dunia belum teridentifikasi karena keterbatasan tenaga medis di rumah sakit setempat yang saat ini fokus mengatasi korban luka.

Chandra menduga, jumlah korban jiwa di Wamena ini masih akan bertambah melihat jumlah rumah dan toko-toko yang terbakar kemarin, pada saat aksi demo anarkis oleh massa di Wamena.

Sementara situasi di Wamena berangsur pulih, namun warga masih berjaga-jaga. Hingga pagi ini, ia menyebutkan,  warga yang sempat mengungsi masih berada di tempat pengungsian di beberapa lokasi.

Sebelumnya aksi demo anarkis di Wamena mengakibatkan aktivitas masyarakat Kota Wamena lumpuh total dan sejumlah toko, bangunan  rumah dibakar massa pada saat demo.

Sementara itu jenazah Praka Zulkifli Anggota TNI dari Batalyon 751 Raider, korban bentrok mahasiswa dengan aparat TNI/Polri kemarin di Waena, Jayapura hari ini diterbangkan ke Ternate dari bandara sentani. Jenazah almarhum akan di kebumikan di kampung kelahiranya di ternate .