Pesawat Rimbun Air yang Hilang Kontak di Papua Tabrak Tebing

Tim SAR hendak menuju lokasi yang diduga titik jatuhnya pesawat Rimbun Air.
Sumber :
  • tvOne/ Desius Termas (Timika, Papua)

VIVA – Pesawat Rimbun Air PK-CDC milik PT Carpediem Aviasi Mandiri yang hilang kontak pada 18 September 2019 lalu dalam perjalanan dari Timika menuju Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua diduga menabrak tebing gunung di Distrik Oye, Mimika.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal, menyebutkan pesawat tersebut sudah berhasil ditemukan oleh tim SAR gabungan dalam kondisi hancur namun cuaca kurang bagus sehingga Tim SAR Gabungan belum bisa sampai ke lokasi karena tebing yang cukup curam.

 “Tim SAR gabungan sudah melihat puing-puing peesawat ini, tapi terkendala cuaca sehingga tim belum mencapai lokasi untuk melakukan evakuasi terhadap tiga kru dan penumpang ada dalam pesawat tersebut,” kata Kamal di Jayapura, 23 September 2019.

Tim SAR gabungan disebut Kamla, akan melakukan evakuasi korban pada besok pagi. Dengan harapan cuaca di lokasi baik agar korban bisa dievakuasi ke Puncak.

“Dugaan kita, pesawat ini menabrak gunung karena banyak serpihan yang ditemukan di sekitar lokasi. Sehingga sulit mencapai ke lokasi,

Sementara untuk kondisi kru dan penumpang belum bisa dipastikan apakah meninggal dunia atau tidak,

Kamal menambahkan, pesawat twin otter yang hilang kontak saat perjalanan dari Bandara Mozes Kilangin Mimika menuju bandara Ilaga, Puncak diduga menabrak gunung di Distrik Oye Kabupaten Mimika.

Dalam pencarian pesawat  tim SAR gabungan terbagi dalam 3 tim dengan menggunakan pesawat dan helikopter. Rencananya evakuasi akan dilakukan menuju Ilaga dan dilanjutkan menuju Timika. (ren)