Gunung Semeru Terbakar, Pendaki Dievakuasi ke Ranu Kumbolo

Kondisi kebakaran di Gunung Semeru
Sumber :
  • Instagram @saverindo

VIVA – Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) melarang pendaki Gunung Semeru mendekat ke area Kalimati. Pelarangan ini dilakukan menyusul kebakaran yang terjadi di gunung setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut ini, sejak Senin, 16 September 2019.

Plt Humas Balai Besar TNBTS Achmad Arifin mengatakan, demi keamanan, pendakian tetap dibuka namun dilarang mendekat hingga Kalimati yang terbakar atau pun Puncak Mahameru. Batas aman pendakian hanya sampai Ranu Kumbolo.

"Pendaki yang masuk masih diperbolehkan. Tapi ada briefing ketat di Ranupane, bahwa pendakian hanya sampai di Ranu Kumbolo. Seluruh pendaki disuruh menandatangani surat pernyataan, semua demi keamanan para pendaki," kata Arifin di Jatim, Kamis, 19 September 2019.

Arifin mengatakan, pada saat terjadi kebakaran pada Kamis siang seluruh pendaki berjumlah sekira 45 orang berhasil dievakuasi turun menuju Ranu Kumbolo. Otoritas setempat memastikan tidak ada pendaki yang berada di area kebakaran hutan. Sebab petugas telah melakukan sterilisasi.

"Petugas kembali lagi untuk memantau dan menyisir lagi. Untuk pendaki di Kalimati sudah disterilkan. Sudah tidak ada lagi pendaki di atas. Saat evakuasi ada sekitar 45 pendaki," ujar Arifin.

Sejauh ini Balai Besar TNBTS belum bisa memastikan penyebab kebakaran karena bekas perapian atau cuaca yang cukup panas. Sedangkan titik api kebakaran terjadi di Blok Kelik, Sumber Mani, Arcopodo dan kawasan Kalimati.

Luas area kebakaran sejauh ini sudah mencapai 6 hektare. Potensi kebakaran bisa meluas dikarenakan angin kencang dan cuaca yang cukup panas. Untuk itu, dia mengimbau pendaki tak nekat mendekat. Balai Besar TNBTS juga menyiagakan petugas jaga di Kalimati untuk mengantisipasi pendaki yang tak menghiraukan imbauan.

"Kalau sampai Ranu Kumbolo aman, petugas juga berjaga di atas di Kalimati. Pastinya tidak ada yang nekat, karena selain ada petugas yang jaga juga memperhatikan keamanan masing-masing," tutur Arifin.