Tiga Warga Sipil Tewas dalam Kontak Tembak TNI dan OPM di Ilaga Papua

Ilustrasi Prajurit TNI bersiap menaiki helikopter menuju Nduga di Wamena, Papua, Rabu, 5 Desember 2018.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Iwan Adisaputra

VIVA – Tiga orang warga sipil meninggal dunia dan empat orang luka tembak dalam aksi kontak tembak antara Satgas Gakkum Gabungan TNI-Polri dan Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) di Kampung Olenki, Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, pada Selasa, 17 September 2019.

"Memang benar pada hari Selasa lalu telah terjadi kontak tembak antara Satgas Gakkum gabungan TNI-Polri dengan Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) atau OPM dari kelompok Militer Murib di Kampung Olenki, Ilaga, Puncak," kata Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Letkol CPL Eko Daryanto kepada wartawan, Kamis 19 September 2019.

Kapendam mengatakan, kontak tembak terjadi ketika Kelompok Kriminal Bersenjata (KSB) mulai menembak secara sporadis ke arah tim gabungan yang sedang mendekat posisi kelompok tersebut di sebuah honai yang berada di dekat sungai.

Dalam kontak tembak ini ada tiga orang masyarakat dinyatakan meninggal dunia yakni Tekiman Wonda (33), Edison Mom (remaja), dan  Rudi Mom (balita). Sementara itu, korban luka tembak empat orang atas nama Topina Mom (36), Tabuni (37), Herina Kinal (32), dan Yefrina Mom (16).

"Akibat tembakan balasan dari tim gabungan, kelompok KSB melarikan diri berpencar ke arah hutan sambil terus menembak secara sporadis (tidak terarah)," ujar kapendam.

Kapendam menjelaskan, setelah kontak tembak selesai, ditemukan adanya tujuh orang masyarakat yang dalam kondisi luka tembak. Tim gabungan bersama masyarakat lainnya selanjutnya melakukan evakuasi korban ke Puskesmas Ilaga untuk menerima perawatan medis.

Kodam XVII/Cenderawasih menyampaikan turut berduka cita yang mendalam kepada keluarga korban dan masyarakat Kampung Olenki, Ilaga atas jatuhnya korban masyarakat sebagai dampak dari kontak tembak tersebut.

Pangdam Cenderawasih, Mayjen TNI Herman Asaribab akan berkoordinasi dengan kapolda Papua untuk membentuk tim guna melakukan investigasi terhadap insiden tersebut. Pangdam juga akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap jalannya operasi pengejaran terhadap Kelompok Separatis Bersenjata OPM untuk menghindari jatuhnya korban di pihak masyarakat.

Sambil menunggu hasil investigasi, pangdam mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak berspekulasi dan terpengaruh informasi sepihak dari kelompok OPM. Kodam mengajak seluruh masyarakat Papua untuk menjaga kondusivitas demi tercapainya kedamaian di Tanah Papua.