Masyarakat Papua Minta TNI-Polri Usir Kelompok Separatis Bersenjata
- VIVAnews/ Aman Hasibuan.
VIVAnews - Masyarakat Kampung Kunga, Distrik Amukia, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua, berharap pada aparat keamanan TNI-Pori agar bisa segera mengusir Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) yang berada di sekitaran wilayah setempat, terutama yang berasal dari luar wilayah Ilaga.
Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Letkol CPL Eko Daryanto mengatakan, permintaan itu disampaikan masyarakat dalam acara bakar batu di Kampung Kunga, Senin, 16 September 2019. Dalam kesempatan itu, TNI meminta agar masyarakat tidak takut lagi melakukan aktivitas sehari-hari.
Sebab, menurut masyarakat kampung Kunga, aparat keamanan yang berada di wilayah Ilaga Kabupaten Puncak mempunyai wewenang dan tanggung jawab secara hukum dalam menjalankan tugas sesuai aturan, berbeda dengan Kelompok Separatis Bersenjata yang tidak mempunyai hukum dan bahkan selalu melakukan tindakan kekerasan serta kejahatan kriminal yang melanggar hukum.
“Informasi yang beredar bahwa masyarakat sekitar Kampung Kunga merasa resah dan tidak aman dengan adanya Kelompok Separatis Bersenjata yang sering datang ke daerah Kampung Kunga untuk meminta bahan makanan kepada masyarakat secara paksa. Apabila dari kepala suku atau kepala perang menentang, maka akan dibunuh oleh KSB tersebut,” ujar Eko.
Eko menjelaskan bahwa pada tanggal 14 September 2019 di daerah Kampung Mayuberi, Distrik Ilaga Utara, telah terjadi aksi pemalangan yang dilakukan oleh KSB pimpinan Peni Murib dan Militer Murib terhadap masyarakat yang bekerja sebagai tukang ojek dengan cara langsung mengambil kunci motor dan meminta kepada para tukang ojek apabila mau kunci motornya kembali maka harus ditukar dengan bahan makanan. Kemudian demi keamanan dan keselamatan para tukang ojek tersebut menyanggupinya.
“Pada acara bakar batu itu masyarakat meminta keselamatan agar terhindar dari aksi Kelompok Separatis Bersenjata pasca penindakan dan penegakan hukum yang dilakukan oleh aparat keamanan gabungan TNI/Polri terhadap Kelompok Separatis Bersenjata pada tanggal 24 Agustus 2019 lalu di wilayah Distrik Gome,” kata Eko.
Eko menambahkan acara bakar batu ini telah dipersiapkan beberapa hari sebelumnya dengan menggunakan anggaran berasal dari iuran sukarela masyarakat Kampung Kunga. Dalam acara bakar batu tersebut masyarakat membakar 5 ekor babi. (ase)