Capim KPK Lili Pintauli Siregar Dikenal Supel dan Berwawasan

Lili Pintauli Siregar (kiri) di Komisi III DPR saat uji kelayakan Capim KPK
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

VIVA – Sejak dipilih oleh Komisi III DPR - bersama empat kandidat lainnya - untuk menjadi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Periode 2019-2023, Lili Pintauli Siregar menjadi sorotan masyarakat, terutama netizen di dunia maya. Ini terbukti saat nama Lili Pintauli Siregar termasuk yang banyak diketik di Google sepanjang Jumat, 13 September 2019.

Memang belum banyak yang mengetahui profil Lili, selain berstatus sebagai Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) periode 2013-2018. Namun, yang jelas, sepak terjang satu-satunya perempuan yang jadi pimpinan KPK periode baru ini akan terus mendapat sorotan, apalagi bila mulai bekerja setelah dilantik nanti.  

Namun, bagi yang pernah mengenalnya, Lili dipandang sebagai sosok wanita yang supel untuk berteman dan berwawasan luas. Demikian menurut penilaian seorang mantan teman kuliah Lili  di Fakultas Hukum (FH) Unversitas Islam Sumatera Utara (UISU).

Lili sendiri merupakan mahasiswa stambuk atau tahun angkatan 1986 di UISU, yang beralamat di Jalan SM Raja, Medan. ?Di kampus itu lah dia menyelesaikan pendidikan S-1 dan menjadi sarjana hukum.

"Kami dari Unversitas Islam Sumatera Utara, Fakultas Hukum, merasa bangga dengan Lili Pintauli Siregar menjadi komisioner KPK. Rektor sangat merespon Lili, telah terpilih jadi komisioner KPK," sebut Dekan Fakultas Hukum UISU, Dr.Marzuki SH, MH, kepada wartawan di kampusnya, Sabtu 14 September 2019.

Dengan terpilihnya wanita Kelahiran Tanjung Pandan, Bangka Belitung, 9 Febuari 1966 itu, Marzuki mengharapkan Lili bisa memberikan warna dan menambah kekuatan bagi KPK dalam memberantas dan melakukan pencegahan korupsi di Tanah Air.

"Dalam terpilihnya beliau dalam pemberantasan korupsi, kita juga harapkan amanah. Kami punya keyakinan ibu Lili mempunyai profesional dalam bekerja dari berbagai bidang termasuk di KPK ini," tutur Marzuki.

Dia mengakui bahwa Lili adalah teman satu stambuk waktu sama-sama menjalani pendidikan di Kampus UISU. Ia mengatakan Lili sudah banyak berlalang buana bertugas. Setelah tamat kuliah, Lili pernah menjadi pengacara di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan.

"Stambuk 1986 dan menyelesaikan studi 1991. Saya kenal baik Ibu Lili sangat luas, berwawasan dan supel dengan semua teman. Pernah juga sama berprofesi sebagai advokat. Ibu Lili banyak kecipung dengan advokasi tentang masyarakat marginal. Juga berkecipung di Lembaga Bantuan Hukum," jelas Marzuki.

Sebelum terpilih menjadi komisioner KPK, Lili menjabat sebagai Wakil Ketua LPSK dan merangkap menjadi anggota. Wanita keturunan Batak ini sudah berpengalaman sebagai advokat dan aktif di Lembaga Bantuan Hukum, baik di Sumut maupun di Jakarta.

Lili bersama 4 kandidat lainnya dipercaya memimpin KPK? melalui pemilihan di Komisi III DPR  Jum'at dini hari, 13 September 2019, setelah menjalani serangkaian tes, termasuk uji kelayakan dan kepatutan. Selain Lili, empat kandidat yang terpilih adalah Irjen Firli Bahuri, yang juga terpilih sebagai Ketua KPK, Alexander Marwata, Nurul Ghufron dan Nawawi Pomolango.