Luas Lahan Terbakar di Gunung Merbabu Ditaksir 150 Hektare

Gunung Merbabu terbakar.
Sumber :
  • Dwi Royanto/VIVAnews

VIVA –  Amukan si jago merah masih terlihat melahap hutan lereng Gunung Merbabu, Magelang, Jawa Tengah, hingga Jumat, 13 September 2019. Luas kebakaran ditaksir mencapai 150 hektare.

"Kalau untuk luasan sampai saat ini kisarannya masih sekitar 100 sampai 150 hektare," kata Kepala Seksi Wilayah I Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb), Nurpana saat dikonfirmasi VIVAnews.

Hingga saat ini kobaran api masih sulit dipadamkan. Menurutnya, cukup teriknya cuaca dan angin yang bertiup kencang sangat menghambat upaya pemadaman dengan cara manual.

"Karena cuaca yang sangat terik mengakibatkan api semakin meluas. Setelah vegetasi hutan yang terbakar, api selanjutnya meluas ke kawasan sabana yang umumnya telah mengering," ungkapnya.

Dengan belum dapat dikendalikannya api, Pemerintah Kabupaten Magelang sudah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Bupati selama tujuh hari. Terhitung dari Rabu, 11 September 2019 hingga 18 September 2019.

Berdasarkan SK Bupati Magelang tersebut, Kepala Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Magelang, Edy Susanto menyatakan, lebih siap dalam melakukan upaya penanganan darurat kebakaran.

"SK Bupati sudah ditandatangani mulai kemarin," kata Edy Susanto, saat dikonfirmasi pada Jumat, 13 September 2019 sore.

Saat ini, status darurat diperlukan agar penanganan bencana kebakaran menjadi jelas. Setidaknya, kata Edy, ada 200 personel gabungan yang diterjunkan untuk memadamkan api.

"Mulai tadi pagi pukul 08.00 WIB, kita sudah turunkan personel untuk menuju titik kebakaran dari pos lapangan di Suwanting, Magelang. Apalagi melihat kondisi di lapangan, pemadaman terus dilakukan, karena meluas," ujar Edy.

Disinggung adanya upaya water bombing atau bom air dengan menggunakan helikopter, menurutnya, tim petugas pemadaman akan melihat kondisi di lapangan nanti. 

"Hari ini ada evaluasi, berdasarkan keadaan lapangan, tantangan, luasan, personel kendala," ujarnya.

Selain itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkait peminjaman helikopter water bombing tersebut. Menurutnya, BNPB sudah menanggapi, karena kebakaran sudah merembet terlalu luas. 

"Lihat kondisi nanti. Kalau perlu water bombing, kita lakukan. Sampai saat ini kita terus menampung laporan dan pemantauan," tutur Edy.

Terkait upaya water bombing, Kepala BPBD Jateng, Sudaryanto mengatakan, pihaknya akan meneruskan SK Bupati Magelang tersebut ke BNPB agar dipinjami helikopter bom air untuk pemadaman. 

"Kondisi hingga sore memang semakin membesar karena sudah meluas ke wilayah tiga kabupaten (Boyolali, Semarang, dan Magelang). Maka perlu adanya water bombing," kata Sudaryanto.