Layanan Data Internet di Jayapura 85 Persen Dibuka Secara Bertahap

Ilustrasi internet.
Sumber :
  • www.pixabay.com/TBIT

VIVA – Pemerintah membuka kembali layanan data internet di Kabupaten dan Kota Jayapura, Papua secara bertahap, mulai hari ini pukul 16.00 WIT. Lebih dari 85 persen titik di wilayah Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura dibuka layanan data internet.

“Setelah mempertimbangkan situasi dan kondisi keamanan di dua wilayah di Provinsi Papua tersebut yang berangsur-angsur kondusif seperti sediakala. Sementara kurang lebih 15 persen sites/titik di kedua wilayah tersebut yang masih terus dipantau dalam waktu satu atau dua hari ke depan,” Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo, Ferdinandus Setu, Jumat 13 September 2019.

Seperti disampaikan sebelumnya bahwa dari 29 kabupaten dan kota di wilayah Provinsi Papua, sebanyak 27 di antaranya sudah dibuka kembali layanan data internet secara keseluruhan. Antara lain Kabupaten Keerom, Puncak Jaya, Puncak, Asmat, Boven Digoel, Mamberamo Raya, Mamberamo Tengah, Intan Jaya, Yalimo, dan Lanny Jaya,

Kemudian, Kabupaten Mappi, Tolikara, Nduga, Supiori, Waropen, Merauke, Biak Numfor, Yapen, Sarmi, Paniai, Dogiyai, Deiyai, Pegunungan Bintang, Yahukimo, Nabire, Jayawijaya, dan Mimika.

Menurut dia, untuk seluruh wilayah Papua Barat yang mencakup 13 kabupaten dan kota, layanan data internet dari operator seluler sudah dibuka secara total pada Rabu 11 September 2019. 

Disampaikan pula bahwa sebaran informasi hoaks, kabar bohong, ujaran kebencian, hasutan, dan provokasi terkait dengan isu Papua terus menunjukkan tren menurun sejak 31 Agustus 2019. Puncak sebaran hoaks dan hasutan terkait isu Papua terjadi pada 30 Agustus 2019 dengan jumlah url mencapai 72.500.

Distribusi hoaks terus menurun, 42 ribu url pada 31 Agustus 2019, 19 ribu url di tanggal 1 September 2019, lalu menurun menjadi 6.060 url hoaks dan hasutan pada 6 September 2019, serta menurun menjadi 5.515 url di tanggal 9 September 2019. Sementara itu, 3.050 url pada 11 September 2019 dan terus menurun menjadi sekitar seribu url di tanggal 12 September 2019.

“Pemerintah kembali mengimbau kita semua untuk tidak menyebarkan informasi hoaks, kabar bohong, ujaran kebencian berbasis SARA, hasutan dan provokasi melalui media apa pun termasuk media sosial, agar situasi dan kondisi keamanan di Provinsi Papua dan Papua Barat yang hampir kondusif dan pulih seratus persen tetap terjaga,” ungkapnya.