Pedangdut Legendaris Ida Laila Jadi Pendakwah Sebelum Meninggal
- VIVAnews/Nur Faishal
VIVA – Pedangdut legendaris Ida Laila meninggal dunia di RSUD Soedono, Madiun, Jawa Timur, pada Kamis dini hari, 12 September 2019, di usia 76 tahun. Sebelum tutup usia, penyanyi dengan lagu hits “Keagungan Tuhan” itu diserang penyakit komplikasi sejak enam tahun terakhir dan bolak-balik masuk rumah sakit.
Anak pertama Ida Laila, Agung Moerjanto, menuturkan, saat masih aktif di dunia tarik suara Ida lebih banyak berkegiatan di Jakarta. Namun, dia meninggal di Jalan Kanser II, Ploso, Tambaksari, Kota Surabaya, Jawa Timur. Apalagi sejak tahun 1990-an, Ida beralih aktivitas penjadi pendakwah.
Sejak enam tahun lalu, Ida mengurangi jadwal nada dan dakwahnya karena terserang diabetes. "Penyakitnya ada diabetes, kolesterol, asam urat, akhir-akhir diketahui ada darah tinggi juga. Sempat stroke tapi kalau lumpuh total enggak. Beliau bisa jalan tapi pelan," kata Agung ditemui di rumah duka.
Sebelas bulan lalu, Ida Laila ikut tinggal bersama anaknya yang ketiga di Madiun. Dua pekan lalu, kondisi ibundanya mendadak drop, lalu dibawa ke RS PDK Madiun.
Empat hari ditangani, kesehatannya sempat membaik lalu diizinkan pulang. Namun, pada Rabu, 11 September 2019, kondisi tubuh Ida drop lagi. Dia dibawa lagi ke RS PDK sekira pukul sebelas malam. "Kamis dini hari sekira pukul dua ibu meninggal," ujar Agung.
Ida Laila bisa saja dimakamkan di Madiun. Namun, papar Agung, jauh waktu dia sudah menyampaikan pesan agar dimakamkan di samping anaknya yang keempat di Tempat Pemakaman Umum Rangkah, Kota Surabaya. Dia pun dimakamkan di sana pada Kamis pagi sekira pukul 09.00 WIB. "Itu amanah ibu," kata dia.
Pengamatan VIVAnews di rumah duka, sejumlah orang melayat dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga almarhumah. Tidak ada karangan bunga satu pun berdiri di halaman rumah Ida Laila. Hanya terlihat musikus dangdut Imron Sadewo dan personel grupnya yang datang melayat.
Ida Laila adalah pedangdut legendaris yang tenar era 1960-1970an. Lagunya yang hits dan tetap kerap terdengar sampai sekarang seperti “Keagungan Tuhan”, “Siksa Kubur”, dan “Sepiring Berdua”. Menurut penuturan Agung, ibunya mulai pensiun dari dunia hiburan sekira tahun 1994.
Ibunya kemudian aktif di dunia dakwah. "Dakwahnya ada musiknya, kayak nada dan dakwah," katanya.