Anggota DPRD Ini Pakai Pin Rp75 Ribu, Tak Mau Pakai Pin Emas

Anggota DPRD Sulut Melky Jakhin Pangemanan
Sumber :
  • VIVAnews / Agustinus Hari (Manado)

VIVA – Sebanyak 40 anggota DPRD Sulawesi Utara periode 2019-2024 resmi dilantik di Gedung DPRD Sulut, Kairagi, Manado, Senin 9 September 2019. Menarik perhatian ketika anggota DPRD asal PSI, Melky Jakhin Pangemanan tidak menggunakan pin berbahan dasar emas, tapi kuningan.

Ketua PSI Sulut ini tak canggung saat penyematan pin yang berbeda pin dengan 44 personel dewan lainnya. 

“Saya tidak pakai yang disiapkan Sekretariat Dewan (Setwan). Saya beli sendiri dengan harga murah Rp75 ribu saja dengan bahan kuningan. Kan yang disiapkan Setwan pin emas. Kalau tidak salah anggaran untuk pin Rp450 juta. Coba dicek. Makanya di luar sana akademisi dan masyarakat juga protes. Saya pilih yang harga Rp75 ribu saja," ujarnya. 

Melky menyebutkan identitas anggota dewan berupa pin atau lencana tidak memengaruhi kinerja seorang anggota dewan dalam menjalankan tugasnya. “Sama sekali tidak ada korelasi dengan peningkatan kinerja seorang anggota dewan. Banyak hal yang seharusnya menjadi prioritas DPRD untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat bukan sibuk menggunakan pin," katanya. 

Diketahui anggaran pelantikan anggota DPRD Sulut periode 2019-2024 terbilang cukup fantastis, yakni mencapai Rp1 miliar lebih. Anggaran tersebut sudah tertata dalam APBD tahun 2019.

Kabag Persidangan DPRD Sulut, Ronny Geruh mengatakan telah menganggarkan Rp280 juta untuk makan dan minum, biaya tenda dan sebagainya. “Uang Rp280 juta itu sudah mencakup beberapa komponen sudah termasuk makan dan minum, honor, alat tulis kantor, sewa tenda, kursi dan sebagainya sudah masuk di anggaran tersebut,” tuturnya.

Sementara itu, Kabag Umum Sekretariat DPRD Sulut, Jackson Ruaw mengatakan, juga telah menganggarkan Pakaian Sipil Lengkap (PSL) dan pengadaan pin berbahan dasar emas. Totalnya Rp765 juta dan sudah sesuai aturan.

“Rinciannya, untuk anggaran PSL per orangnya adalah Rp7 juta dikali 45 anggota, jadi total Rp315 juta. Pin anggota dewan per orang Rp10 juta dikalikan 45 anggota dewan, total Rp450 juta,” kata Jackson.