Temui Tokoh Agama, Ma'ruf Amin Segera ke Papua

Wakil Presiden terpilih, Maruf Amin.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Eduward Ambarita

VIVA – Wakil presiden terpilih, Ma'ruf Amin, merasa kemenangan di Papua yang hampir mutlak bersama Jokowi pada pemilu lalu menjadi beban tersendiri bagi dirinya. Karena itu, dia merasa harus ikut tanggung jawab memulihkan situasi Papua yang bergejolak beberapa waktu belakangan.

"Kebetulan Papua mendukung Pak Jokowi dengan saya ini besar sekali, 91 persen ini luar biasa. Jadi maka itu, menjadi kewajiban kami Pak Jokowi dengan saya untuk menjaga keutuhan di Papua dan kedamaian itu tanggung jawab yang harus kita pikul," kata Ma'ruf di kediamannya Jalan Situbondo, Jakarta, Kamis 5 September 2019.

Ma'ruf sendiri telah merancang agar situasi Papua pulih dan masyarakat kembali beraktivitas seperti sedia kala. Salah satunya yang dilakukan Ma'ruf mengajak para pemuka agama duduk bersama. Kata Mustasyar PBNU itu, pendekatan terhadap konflik dan ketegangan di wilayah Timur Indonesia tersebut bukan melulu dengan kaca mata keamanan.

"Tentu mengambil langkah-langkah melalui pendekatan budaya, pendekatan agama karena tokoh agama ini punya kesepakatan untuk membangun keutuhan termasuk di Papua. Mereka tidak ingin Papua terganggu komunikasi, tergangu transportasi, kemudian ekonomi suasana pun mereka ingin Papua menjadi daerah damai, wilayah damai," katanya.

Dalam waktu dekat, Ma'ruf berencana kembali mengunjungi Papua. Selain menemui tokoh agama berpengaruh di sana, ia juga menggandeng organisasi keagamaan lain membicarakan kerukunan antar anak bangsa. Persoalan selama ini, kata dia, telah terjadi kesan bahwa 'Bumi Cendrawasih' merasa dikesampangikan dibandingkan daerah lain.

"Karena kita sebagai bangsa memang adalah merupakan satu kesatuan Indonesia adalah kita, kitanya bukan hanya kita Jawa, tapi juga kita Papua kita Sumatera yang Indonesia itu ber kita-kita. bagaimana kita- kita ini satu sama lain saling mencintai dan menyayangi tanpa merendahkan satu sama lain, tidak ada diskriminasi, tidak ada perlakuan yang tidak baik," katanya.