Dua Minggu Lagi Pemerintah Cabut Aturan Penghambat Investasi
- VIVAnews/ Sherly (Tangerang)
VIVA – Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, merespons cepat keluhan Presiden Joko Widodo yang meminta menteri-menterinya memberikan kemudahan dan pelayanan maksimal terhadap investor yang ingin masuk ke Indonesia. Terutama, di tengah ancaman kondisi pelemahan ekonomi global.
Enggar mengatakan, saat ini pihaknya tengah mematangkan proses percepatan relaksasi regulasi yang dirasa menghambat dan menyulitkan investor untuk berinvestasi di Indonesia. Karenanya, dalam waktu dua minggu, dia memastikan akan segera mencabut segala bentuk regulasi tersebut.
"Peraturan-peraturan yang menghambat, yang menyulitkan, dengan arus masuk atau relokasi industri yang begitu banyak saat ini, maka kita harus tangkap peluangnya. Dalam waktu singkat, dua minggu akan segera ada relaksasi pencabutan berbagai peraturan," kata dia di Gedung BI, Jakarta, Rabu, 4 September 2019.
Meski begitu, Enggar enggan merinci bentuk aturan apa saja yang akan direlaksasi dan dicabut guna mendorong ekspor. Dia hanya memastikan, aturan-aturan itu merupakan yang selama ini menjadi keluhan dan penyebab enggannya investor untuk masuk ke Indonesia.
Di samping itu, lanjut dia, pemerintah pusat dan daerah juga telah sepakat untuk benar-benar menyelaraskan berbagai aturan yang memberikan kemudahan bagi para investor untuk menanamkan modalnya di berbagai wilayah Indonesia. Sebab, selama ini dikatakannya kemudahan perizinan antara pusat dan daerah tidak sejalan.
"Investasi dan ekspor yang jadi keluhan potensial investor datang ke sini adalah beda penjelasan pusat dan daerah. Tadi para gubernur yang mayoritas membawahi kawasan industri besar-besar, mereka commited kuat sekali memberikan kemudahan-kemudahan perizinan sesuai perintah pak presiden," ujarnya menegaskan,
Enggar menyatakan, persoalan sinkronisasi regulasi tersebut saat ini sudah diselesaikan saat rapat koordinasi pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan Bank Indonesia yang digelar hari ini, di Gedung BI. Pemerintah daerah sepakat untuk mempermudah aturan atau perizinan untuk para calon investor.
"Ini juga mengejar ekspor kita di tengah ketidakpastian dan turunnya permintaan dunia, dan ini akan tarik investasi yang ada. Jadi ini bermanfaat sekali (rapat koordinasi), kita saling betukar pendapat dan informasi masalah-masalah kita selesaikan," ujarnya.