Latihan PPRC, Panglima: TNI Dituntut Punya Kesiapsiagaan Tinggi
- VIVAnews/ Aman Hasibuan (Papua)
VIVA – Tentara Nasional Indonesia (TNI) melaksanakan latihan penerjun pasukan pemulihan reaksi cepat (PPRC) TNI tahun 2019, di Bandar Udara Sentani, Jayapura, Papua, Rabu, 4 September 2019.
Latihan Linud Divisi 2 Kostrad ini disaksikan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal Tito Karnavian, serta sejumlah Muspida Provinsi Papua dan masyarakat.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan, penyelenggaraan latihan operasi Linud Divisi 2 Kostrad dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan kesiapsiagaan PPRC TNI, mulai dari tahapan perencanaan dan persiapan sampai pelaksanaan operasi di bawah satu komando.
Penyelenggaraan operasi tersebut diikuti satu brigade pasukan TNI. Dalam pelaksanaannya dibagi dalam 4 tahap, yaitu tahap perencanaan awal 14 hari, tahap persiapan 7 hari, tahap pelaksanaan 12 hari dan tahap pengakhiran 3 hari.
“TNI sebagai komponen utama kekuatan pertahanan negara, dituntut memiliki kesiapsiagaan operasional yang tinggi, guna menyikapi perkembangan global yang cepat dan dinamis yang berdampak terhadap bergesernya hakekat ancaman serta kontijensi yang mungkin terjadi,” ujar Panglima.
Dihadapkan dengan hakekat ancaman, TNI dalam melaksanakan tugas pokoknya harus mampu menyiapkan, menyiagakan dan menggerakkan satuan PPRC TNI. Satuan PPRC TNI ini diharapkan memiliki kemampuan operasional yang tinggi dan dapat dikerahkan setiap saat dengan cepat ke seluruh wilayah Indonesia.
Untuk menghadapi potensi ancaman tersebut, kata Panglima, perlu ada daya tangkal yang bernilai strategis atau memiliki Deterrent Effect, dalam bentuk suatu satuan TNI yang mampu bergerak cepat ke seluruh wilayah NKRI yaitu PPRC TNI.
Agar satuan ini mampu menjawab setiap ancaman yang timbul sewaktu-waktu, serta memahami kondisi nyata di lapangan sebelum melaksanakan tugas yang sebenarnya, diperlukan suatu latihan yang terencana dan dikemas dalam “Latihan Kesipasiagaan PPRC Tahun 2019”.
Latihan PPRC ini melibatkan 156 prajurit TNI yang dilaksanakan dua tempat yaitu, di Wamena dan Jayapura. [mus]