Musim Hujan di Jatim November tapi Madura dan Tapal Kuda Belakangan

Sejumlah pejabat BMKG Stasiun Klimatologi Kelas II Malang di Karangploso dalam konferensi pers tentang prakiraan musim hujan di Jawa Timur pada Kamis, 29 Agustus 2019.
Sumber :
  • VIVAnews/Lucky Aditya

VIVA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memprakirakan musim hujan di Jawa Timur terjadi pada November 2019. Namun, musim hujan kali ini diperkirakan tidak turun merata melainkan bertahap hingga akhir tahun dan mencapai puncaknya pada Januari 2020.

Menurut Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Karangploso di Kabupaten Malang, Aminuddin Al Roniri, awal musim hujan diprakirakan terjadi sebagian besar November 63,3 persen, Desember 31,7 persen, dan sebagian kecil Oktober. Puncak musim hujan diprakirakan dominan Januari 2020.

Untuk di wilayah Jawa Timur, potensi musim hujan bakal datang lebih cepat di beberapa kawasan saja, seperti di daerah di lereng Gunung Bromo dan Semeru yang meliputi sebagian Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Pasuruan, dan Kabupaten Probolinggo.

Musim hujan datang lebih awal di kawasan-kawasan itu, kata Aminuddin, karena pengaruh gugusan pegunungan Semeru dan Bromo yang dekat dengan laut.

“Bagian Jatim yang memasuki musim hujan paling akhir Madura, dan pesisir utara Tapal Kuda. Diprediksi Desember baru masuk musim hujan," katanya dalam konferensi pers di kantornya, Kamis, 29 Agustus 2019.

Prakirawan di Stasiun Klimatologi Karangploso, Ahmad Luthfi, mengatakan bahwa saat mulai memasuki musim hujan, petani sudah bisa melakukan cocok tanam. Sementara itu, saat puncak musim hujan, pada Januari 2020, yang perlu diwaspadai adalah daerah yang rentan bencana longsor dan banjir.

Awal musim hujan di Jawa, katanya, menjadi patokan bagi petani kapan musim panen. “Yang perlu diwaspadai di awal musim hujan bagi petani adalah angin puting beliung yang kerap terjadi saat pancaroba,” tuturnya.

“Pada puncak musim hujan di wilayah Indonesia,” dia menambahkan, “Perlu diwaspadai untuk daerah-daerah yang rentan terhadap bencana tanah longsor dan banjir”.