Deretan Properti yang Akan Dibangun di Ibu Kota Baru
- VIVAnews/Mohammad Yudha Prasetya
VIVA – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Realestat Indonesia atau DPP REI, Soelaeman Soemawinata memastikan, selain aspek infrastruktur di sektor pemukiman, masih ada sejumlah potensi bisnis properti lain yang bisa dikembangkan di Ibu Kota Baru di Kalimantan Timur nanti.
Sebab, berbagai kebutuhan infrastruktur dasar dan aspek penunjang lainnya, tentu juga sangat dibutuhkan bagi pengembangan kawasan di ibu kota baru tersebut.
"Properti itu kan ada macam-macam, misalnya hotel dan lain sebagainya. Karena, di sana nanti akan banyak tamu negara. Jadi, sektor perhotelan itu juga dibutuhkan," kata Eman, sapaannya, saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Kamis 29 Agustus 2019.
Selain itu, untuk sektor komersial, Eman menjelaskan, dibutuhkan juga sarana atau prasarana penunjang lain seperti misalnya mal, lapangan golf, dan lain sebagainya.
"Misalnya mal yang kecil saja, itu kan juga harus ada. Kemudian, lapangan golf okelah, itu boleh juga. Pokoknya, fasilitas-fasilitas yang terbatas untuk masyarakat penghuni di situ, serta untuk tamu-tamu negara, itu aja," ujarnya.
Mengenai apakah nantinya pemindahan kementerian dan sejumlah lembaga negara ke ibu kota baru itu akan menyulitkan dan merepotkan para pengusaha, apabila ingin mengurus proses birokrasi atau masalah perizinan, Eman pun membantahnya.
Sebab, menurutnya, para pihak pengembang tentu juga akan memiliki kantor perwakilan di sana, dan menjadi bagian integral dari sistem pengembangan kawasan di ibu kota baru tersebut.
"Enggak dong, nanti pengembangnya itu bukan di sekitarnya, tetapi di dalam ibu kota itu, di daerah pemukimannya," kata Eman.
Dia memastikan, cetak biru perencanaan pengembangan kawasan ibu kota baru yang saat ini tengah digodok pemerintah. Tentunya, juga akan menentukan berbagai aspek penetapan lokasi sebuah pusat pemerintahan secara mendetail.
Termasuk, di mana kawasan-kawasan yang dikhususkan untuk kantor-kantor pemerintahan, fasilitas sosial seperti tempat peribadatan, pusat kesehatan, pendidikan, dan lain sebagainya.
"Dan itu semua kan, bukan di luar kawasan ibu kota, tetapi di dalam wilayah ibu kota baru itu, di mana semua pengembang menjadi bagian dari pelaku pengembangan yang ada di sana," kata Eman.
"Tetapi, itu semua memang tergantung dari bagaimana nanti pola pembangunan yang akan dilakukan di sana, yang katanya akan ada pihak otorita yang mengatur hal tersebut," tambahnya. (asp)