Media Asing Sebut 6 Warga Papua Tewas, Moeldoko: Sumbernya Tak Jelas

Kepala Staf Presiden Jenderal (Purn) Moeldoko
Sumber :
  • VIVA/Eduward

VIVA – Kepala Staf Presiden Jenderal TNI (Purn) Moeldoko menyebut, aksi rusuh di Deiyai, Papua, Barat, menewaskan seorang anggota TNI, adalah upaya provokasi. Bahkan sampai media asing, menulis bahwa enam warga Papua ditembak oleh aparat. Sementara dalam laporan yang diterima Moeldoko, justru aparat keamanan yang tewas.

"Justru yang meninggal dari TNI satu orang. Luka dari kepolisian dua orang. Tapi beritanya sudah sampai Reuters enam masyarakat sipil diberondong oleh aparat keaamanan," kata Moeldoko, di Bina Graha, komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu 28 Agustus 2019.

Berita yang dimaksud Moeldoko, adalah sebuah berita berjudul 'Six killed as Indonesian forces fire on protesters in Papua: resident'. Menurutnya, sumbernya tidak jelas.

"Ini memang ada upaya masif membentuk opini di luar yang dilakukan dan konfirmasi kebenarannya masih belum jelas," kata mantan Panglima TNI itu.

Moeldoko sendiri sempat mempertanyakan, terkait berita enam warga sipil yang ditembak itu ke Pangdam. Namun, tidak ada laporan seperti itu.

Diberitakan VIVAnews sebelumnya, kerusuhan terjadi saat aksi unjuk rasa di Deiyai, Papua, untuk menuntut referendum. Dalam peristiwa tersebut, dikabarkan ada enam orang masyarakat tewas lantaran terlibat bentrokan dengan petugas keamanan pada Rabu, 28 Agustus 2019.

Terkait informasi yang berada di media sosial itu, pihak kepolisian membantah dengan tegas. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo mengatakan, dari informasi yang ia terima belum ada korban dari masyarakat.

"Informasi tersebut belum dapat diklarifikasi dan konfirmasi keakuratannya (enam warga tewas)," kata Dedi kepada VIVAnews, Rabu, 28 Agustus 2019.