Parah, Indonesia Jadi 'Tong Sampah' Negara Maju

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

VIVA – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar mengungkapkan, sudah lebih dari 400 kontainer sampah dan limbah impor masuk ke Indonesia dan dipulangkan kembali ke negara asalnya. Tak hanya itu, berdasarkan catatan Siti, masih ada 1.262 sampai 1.380 kontainer lagi yang harus diperiksa kembali. 

Jika kontainer itu masih ditumpangi sampah, lanjut Siti maka harus direekspor atau dipulangkan kembali ke negara asalnya. Sampah impor ini masuk menyelinap lewat impor scrap kertas dan scrap plastik. 

"Bukan tidak mau impor scrap plastik dan scrap kertas. Persoalannya adalah scrap plastik dan kertas ini ditumpangi oleh sampah dan limbah. Macam-macam sampahnya, ada bekas infus, pampers, ampul suntik, obat sampai aki bekas dan lain-lain," kata Siti usai rapat kabinet terbatas di Istana Bogor, Selasa, 27 Agustus 2019. 

Berdasarkan catatan pemerintah, impor sampah ini masuk dari negara maju. Siti menguraikan, negara maju tersebut antara lain adalah Amerika Serikat, Australia, Inggris, Hong Kong, dan beberapa negara lainnya. Ditegaskannya, Indonesia tak boleh jadi 'tong' sampah negara maju. 

"Ini juga saya akan konsultasi dengan Menlu, kita meminta perhatian untuk ini. Indonesia tidak boleh jadi tempat sampah negara maju," tegas dia. 

Dalam rapat kabinet terbatas kali ini, telah dibahas sejumlah pengaturan-pengaturan impor. Persoalan limbah masuk ke dalam negeri menurutnya sudah jelas bertentangan dengan undang-undang. 

"Yang lebih penting melindungi kehidupan rakyat. Jadi tidak ada toleransi, bukan hanya masalah pidana," kata Siti. 

Arahan teknis ke depan, Siti menuturkan bahwa pemerintah akan memperbaiki sistem pemeriksaan, survei di lapangan, termasuk di negara asal yang akan mengekspor barangnya ke Indonesia. Artinya, pemeriksaan ke depan akan lebih ketat.

"Jadi memang paradoks antara kebutuhan bahan baku dengan menjaga lingkungan coba kita selesaikan," katanya. (ase)