Sempat Hilang, Bangkai KM Santika Nusantara Ditemukan

Kapal Santika Nusantara terbakar.
Sumber :
  • Dokumentasi Kementerian Perhubungan.

VIVA – Kerangka Kapal Motor Santika Nusantara yang semula dilaporkan hilang sudah ditemukan pada Senin siang, 26 Agustus 2019. Kapal nahas itu rupanya bergeser sekira 145 nautical mile ke arah barat dari posisi awal terbakar di Perairan Masalembo, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, pada Kamis malam, 22 Agustus 2019. 

Pencarian kerangka KM Santika Nusantara dilakukan oleh tim Badan SAR Nasional melalui udara dengan menggunakan pesawat CN 235 TNI AL (P-8305). Tim menindaklanjuti laporan dari seorang nelayan, Ali Topan, yang mengaku melihat KM Santika Nusantara di koordinat 04° 50’ S - 112° 29’ E pada Senin pagi sekira pukul 09.00 WIB. 

Pemantauan udara dipimpin langsung oleh Deputi Operasi Pencarian dan Pertolongan serta Kesiapsiagaan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS) Mayor Jenderal TNI Nugroho, bersama unsur SAR dari Ditpolair Polda Jatim, Kantor Kesyahbandaran Tanjung Perak, BMKG, dan perwakilan agen kapal. 

"Pada pukul 12.30 WIB, keberadaan KM Santika Nusantara berhasil ditangkap oleh peralatan FLIR Pesawat CN 235 TNI AL di posisi yang berada pada koordinat 04° 47’ 51,53” S - 112° 20,56” E, lokasinya berada sekitar 145 Nautical Mile arah barat dari posisi kapal terbakar," demikian keterangan tertulis dari Kantor Basarnas Surabaya. 

Keberadaan bangkai KM Santika Nusantara diperlukan guna kepentingan penyelidikan penyebab kebakaran, juga pencarian korban yang kemungkinan terjebak di dalam saat kapal terbakar.

"Biasanya tim baru bisa melakukan pencarian setelah dilakukan pendinginan dulu," kata Kepala Kantor Basarnas Surabaya, Prasetya Budiarto. 

Sampai saat ini, total jumlah penumpang dan awak kapal (personal on board) yang berhasil dievakuasi sebanyak 311 orang. Rinciannya, 308 selamat dan tiga orang meninggal dunia. Belum diketahui secara pasti berapa jumlah korban yang hilang.

"Sementara dua orang yang melapor anggota keluarganya (penumpang) belum pulang," ujar Prasetya. (ase)