Cerita Penumpang Ketakutan saat KM Santika Nusantara Terbakar

Penumpang yangs selamat dari terbakarnya Kapal Motor Santika Nusantara
Sumber :
  • VIVAnews / Nur Faishal (Surabaya)

VIVA – Kapal yang mengangkut puluhan korban selamat Kapal Motor Santika Nusantara – yang terbakar di Perairan Masalembo, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur –  tiba di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya pada Jumat malam, 23 Agustus 2019, sekira pukul 20.00 WIB.

Korban yang sudah tiba adalah mereka yang dievakuasi dengan menggunakan KM Dharma Fery 7. Saat turun dari kapal, raut letih terlihat jelas di wajah mereka. Setelah dilakukan pendataan oleh petugas di Terminal Gapura Surya, sebagian langsung keluar menemui anggota keluarga. Tangis pun pecah. 

KM Santika Nusantara terbakar pada Kamis malam, 22 Agustus 2019, sekira pukul 20.00 WIB. Kristiani, korban selamat asal Malang, menceritakan, saat itu dia tengah duduk-duduk bersama penumpang lainnya di dek lantai dua. "Tiba-tiba ada yang berteriak suruh pakai pelampung," katanya. 

Tiba-tiba suasana panik menyelimuti seisi kapal. Apalagi setelah mengetahui si jago merah tengah menjalar ke badan kapal dari lantai bawa. Semua lekas-lekas memasang pelampung. Perahu sekoci diturunkan oleh awak kapal. "Lantai (kapal) panas terkena api dari bawah," ujarnya. 

Begitu sekoci mengapung di laut di dekat kapal yang terbakar, para penumpang kemudian turun dari dek lantai dua dengan menggunakan tali. Kristiani mengatakan, tali yang dijadikan pegangan agak licin, hingga dia langsung meluncur ke bawah.

Tangan Kristiani terkelupas seperti terparu tali pegangan yang kasar. "Ini diperban karena terkelupas. Baru paginya ada kapal (mengangkut) kontainer yang menolong kami, ditangani dulu, kemudian dipindah ke kapal ini (KM Dharma Fery 7)," tandas wanita yang sudah lama tinggal di Banjarmasin itu. 

Badri, korban selamat  lainnya asal Jember, mengatakan, selepas salat Isya dia bersantai-santai di kantin kapal di dek lantai dua. "Tiba-tiba banyak yang lari-lari, saya tanya ada apa, katanya ada api di bawah. Sudah, saya panik dan keluar," katanya.

Saat keluar, awak kapal memberikan arahan agar segera mengenakan pelampung. Beberapa sekoci yang ada diturunkan. Beberapa penumpang ada yang melompat. Nyali Badri ciut. Dia baru turun setelah sekoci diturunkan. "Itu dari jam delapan malam (mengapung di laut) sampai jam delapan pagi baru ada yang menolong," katanya. 

Sampai saat ini, jumlah penumpang dan awak KM Santika Nusantara diperkirakan berjumlah 277 orang. Namun masih simpang siur. Berdasarkan data dari Basarnas Surabaya, sebanyak 55 orang dievakuasi ke Pulau Masalembo, tiga di antaranya meninggal dunia. Adapun korban selamat yang dibawa KM Dharma Fery 7 dan KM Spill Citra sebanyak 89 orang. (ren)