Kinerja Dirjen PAS Disorot gara-gara Ratusan Napi di Papua Kabur

Ilustrasi napi
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andri Mardiansyah

VIVA – Pengamat kebijakan Publik Trubus Rahardiansyah mengkritik keras kinerja Dirjen PAS yang tidak cepat dalam menangani ratusan napi yang kabur dalam peristiwa kerusuhan di Sorong, Papua Barat, beberapa hari lalu. 

Atas hal itu, Trubus pun meminta kepada Menteri Hukum dan HAM, Yassona Laoly, untuk menegur dan memanggil Dirjen PAS. Karena menurutnya, masalah di dalam lapas dan rutan bukan yang pertama kali dan sesuatu yang berulang-ulang.

 "Meski begitu tidak ada langkah apapun. Dan ini sudah terjadi untrust atau ketidakpercayaan di dalam pengelolaan di dalam lapas itu sendiri dan kepemimpinan sudah tidak ada lagi kepercayaan," kata Trubus.

Dia menjelaskan, dibutuhkan sosok baru untuk memimpin lembaga ini. Untuk penggantian, diambil dari orang profesional, atau dari unsur kepolisian. Pimpinan yang memiliki integritas dan akuntabilitas, serta bisa mempertanggungjawabkan, dirasa bisa menangani persoalan yang ada.

“Karena ini kan persolan lapas dari menteri ke menteri masih menjadi masalah dan belum ada jalan keluarnya," kata Trubus.

Trubus menambahkan, nama Deputi Pemberantasan BNN, Irjen Arman Depari, dinilai cocok. Terlebih, tambahnya, dia punya kapasitas untuk menangani hal itu, integritasnya juga baik dan publik sudah mengenal sosoknya. 

"Saya rasa tinggal dipercayakan saja, tinggal dibuktikan saja. Apalagi jaringan dan komitmen yang baik dalam menjalankan tugas ada di Pak Arman," kata dia.

Seperti diketahui, kerusuhan yang terjadi di beberapa daerah di Papua melebar. Massa beringas hingga bakar gedung DPRD Papua Barat hingga membuat napi di dalam lapas berontak kabur.

Berikut ini urutan peristiwa kerusuhan di Lapas Sorong pada Senin 19 Agustus 2019 kemarin:

Pukul 13.00 WIT, terjadi teriakan di dalam lapas dan petugas mampu meredakan situasi.

Pukul 15.00 WIT, napi atau tahanan membuat kericuhan.

Pukul 16.15 WIT, terjadi pelemparan batu dari samping lapas sehingga memprovokasi warga binaan. 
- awalnya membalas lemparan 
- beralih menjadi melempar dan menyerang petugas
- di rentang waktu 15.00-17.00 ini muncul api di salah satu ruangan di lapas. Belum diketahui siapa pelaku pembakaran ini.

Pukul 17.00 WIT, ternyata ada yang menjebol tembok keliling bagian kanan lapas, jendela ruang registrasi. Titik ini dijadikan sarana warga binaan melarikan diri.
- terjadi bentrokan fisik
- jumlah warga binaan jauh lebih banyak, petugas lapas mundur

Pukul 19.00 WIT, situasi mulai kondusif
- pendataan dilakukan terhadap warga binaan
- pemadaman api oleh petugas pemadam kebakaran