Kabel Listrik Ibu Kota Baru Dalam Tanah, Agar Tak Mati Kena Pohon

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA – Pemerintah berencana untuk mengelola jaringan kabel listrik di ibu kota baru yang rencananya terletak di wilayah Kalimantan. Nantinya, tidak ada lagi tiang-tiang listrik seperti saat ini, jaringan listrik akan diletakan di bawah tanah. 

Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoto mengatakan, itu ditujukan supaya arus listrik di ibu kota baru nantinya terhindar dari gangguan pohon. Sehingga, terhindar dari potensi padamnya listrik secara massal.

Sebagaimana diketahui, sejak padamnya listrik PT PLN secara massal pada Minggu lalu, 4 Agustus 2019, Pohon Sengon menjadi viral, karena diduga tingginya pohon tersebut sebagai penyebab utama padamnya listrik di Jabodetabek, Jawa Barat, hingga sebagian Jawa Timur. 

"Memang tidak seharusnya kita punya rumah dengan kabel yang ke sana-ke sini. Kalau kena pohon, nanti pohonnya yang disalahkan, karena kena listrik. Maka, kita harus bereskan dengan menaruh kabel di bawah tanah," tutur dia di kantornya, Jakarta, Selasa, 20 Agustus 2019.

Bambang mengaku ide tersebut muncul dari rencana Gubernur DKI Jakarta yang ingin melaksanakan program pemindahan seluruh jaringan kabel listrik yang ada di Jakarta ke bawah tanah. Menurutnya, program sederhana tersebut memberikan solusi yang sangat baik terhadap tata wilayah suatu daerah.

"Saya baru rapat tadi dengan Pak Anies Baswedan, dia mau melaksanakan program yang bagus sekali, memindahkan semua kabel yang di atas jalan ke dalam tanah. Proyeknya kayaknya simpel yah, tetapi itu bagus sekali," tutur dia.

Dia pun menilai, berdasarkan beberapa negara maju yang pernah dikunjunginya, jaringan listrik memang tidak lagi berada di atas tanah, melainkan di bawah tanah. Selain keamanan listrik bisa terjaga, keindahan kota itu sendiri dipastikannya juga bisa terbentuk dengan diletakkan kabel listrik di bawah tanah.

"Lihat misalnya Singapura. Enggak ada tuh yang kabel swliweran. Nah, ibu kota baru semuanya nanti di bawah tanah," tegas dia. (asp)