Ademkan Suasana, Forkopimda dan Warga Papua di Surabaya Cangkrukan

Forkopimda Jawa Timur
Sumber :
  • Nur Faishal / VIVA.co.id

VIVA – Forum Komunikasi Pimpinan Daerah atau Forkopimda Jawa Timur, mengundang para tokoh dan senior Papua yang ada di Surabaya, untuk bersilaturahim atau cangkrukan. Acara itu digelar di di Rumah Dinas Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur, Inspektur Jenderal Polisi Luki Hermawan, di Jalan Bengawan Surabaya

Selain Kapolda, hadir di acara itu Gubernur Jawa Timur dan wakilnya, Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak, dan Kepala Staf Komando Daerah Militer V/Brawijaya, Brigadir Jenderal TNI Bambang Ismawan.

Sementara itu, dari keluarga besar Papua, hadir di antaranya Piter Frans Rumaseb, ketua Ikatan Keluarga Besar Papua Surabaya. 

Diiringi musik, cangkrukan berlangsung gayeng dan penuh keakraban. Bahkan, dalam kesempatan itu, dilantunkan beberapa lagu yang berasal dari Papua. Gubernur Khofifah, juga menyumbangkan lagu berjudul Tanah Papua.

"Tanah Papua tanah yang kaya/Surga kecil jatuh ke bumi/Seluas tanah sebanyak madu/Adalah harta harapan," nyanyi dia, Senin malam, 19 Agustus 2019.

Khofifah mengatakan, pertemuan itu bagian dari jalinan komunikasi dengan warga Papua di Jatim, agar tercipta adanya saling memahami. Dengan demikian, klarifikasi dalam menanggapi setiap informasi yang meragukan akan tercipta.

"Sehingga akan muncul trust (saling percaya), setelah muncul trust, kemudian akan terbangun respect, saling menghormati," tegasnya..

Ke depan, Khofifah berencana membangun Asrama Mahasiswa Nusantara di Jawa Timur. "Kita kebhinnekaannya, kan masih banyak yang lapis-lapis luar, belum sampai kebhinnekaan substantif. Maka saya bilang, bagaimana kalau mahasiswa kita buatkan asrama mahasiswa Nusantara," ujarnya. 

Kepala Polda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan mengaku sengaja mengundang keluarga besar Papua di Surabaya, agar mengabarkan kepada keluarganya di Papua, apa yang sebenarnya terjadi di Jawa Timur. Hal itu penting, karena apa yang terjadi di Surabaya dan Malang, tidak sama dengan yang tersiar di Papua.

"Supaya keluarga yang ada di Tanah Papua, supaya tahu persis apa yang terjadi di sini," kata Luki. (asp)