Setelah 80 Tahun, Abdi Dalem Musikan Tampil di Keraton Yogyakarta
- istimewa/ Cahyo Edi
VIVA – Momen perayaan HUT RI ke-74 ikut menjadi momen spesial Keraton Yogyakarta. Bagaimana tidak, setelah hampir 80 tahun, Keraton Yogyakarta kembali menampilkan Abdi Dalem Musikan.
Abdi Dalem Musikan ini terakhir kali tampil saat Sultan HB IX naik tahta di tahun 1939. Setelah puluhan tahun tak pernah tampil, atas izin Sultan HB X, Abdi Dalem Musikan kembali tampil di Bangsal Mandalasana pada Minggu, 18 Agustus 2019.
Pangareso Musikan Keraton Yogyakarta, KRT Waditrowinoto, yang bertugas sebagai konduktor mengatakan, Abdi Dalem Musikan pernah tampil sebelum Indonesia merdeka. Dan kini ditampilkan kembali saat HUT RI ke-74.
“Event ini baru terjadi sekali ini yang dilaksanakan Abdi Dalem Musikan setelah Indonesia merdeka. Terakhir pada waktu Jumenengan Ndalem Hamengku Buwono IX,” ungkap Waditrowinoto.
Waditromo menjelaskan ada 14 personel yang terlibat dalam pertunjukan tersebut. Seluruh personel itu memainkan sejumlah instrumen seperti terompet, trombone, saksofon, tuba, dan senar drum.
Dari 14 orang itu, separuhnya adalah abdi dalem Keraton Yogyakarta. Sedangkan separuh lainnya berasal dari berbagai sekolah musik di Yogyakarta.
“Yang Abdi Dalem Musikan lebih dari separuh. Kenapa dibantu rekan dari sekolah musik, karena istilahnya embrionya sekolah musik itu dari keraton. Jadi istilahnya tahu dibesarkan di keraton,” kata Waditromo.
Waditromo menjelaskan dulunya Abdi Dalem Musikan berfungsi untuk menyambut tamu-tamu negara. Tamu-tamu negara yang hadir di Keraton Yogyakarta kala itu selalu dihibur oleh musik dari Abdi Dalem Musikan ini.
Waditromo menjelaskan dulunya Abdi Dalem Musikan mengenakan seragam ala Eropa. Penampilan Abdi Dalem Musikan mengenakan baju peranakan khas Keraton Yogyakarta baru pertama kali dilakukan saat tampil pada 18 Agustus 2019 ini.
“Ini pertama kali resmi menggunakan pakaian peranakan abdi dalem. Dahulu pakaiannya pakaian Eropa seperti Belanda,” ujar Waditromo.
Saat tampil di Bangsal Mandalasana, Abdi Dalem Musikan membawakan 14 lagu perjuangan. Sejumlah lagu yang dibawakan di antaranya Indonesia Raya, Satu Nusa Satu Bangsa, March Jogja Kembali, Lagu Tanah Air, dan ikonnya lagu Sepasang Mata Bola.
Setelahnya Abdi Dalem Musikan memainkan medley lagu perjuangan seperti Hari Merdeka, Maju Tak Gentar, Api Kemerdekaan, dan ditutup lagu Bagimu Negeri.